Mamuju (ANTARA Sulbar) - Dinas Perhubungan Komunikasi dam Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Sulawesi Barat menargetkan proyek pembangunan rel kereta api untuk lintasan jalur dapat dimulai pada tahun 2018 mendatang.
Hal ini disampaikan Kepala Dishubkominfo Sulbar, Drs. Khaeruddin Anas kepada sejumlah wartawan di Mamuju, Sabtu.
Menurut dia, jika merujuk pada progres perencanaan pemerintah pusat maka Sulbar masuk dalam proyek Jalur Kereta Api Sulawesi (Celebes Train Rute).
"Sulbar termasuk pilot project dari pembangunan jalur kereta api sulawesi. Pembangunannya itu kita harapkan bisa dimulai tahun 2018 mendatang, kita berharap di tahun tersebut bisa dilaksanakan peletakan rel bisa dimulai," katanya.
Ia menjelaskan, langkah awal yang dilakukan oleh Dishubkominfo Sulbar di tahun 2016 mendatang ialah dengan menyusun Master Plan dan Amdal untuk pembangunan rel kereta api tersebut.
Selanjutnya, tahun 2017 Dishubkominfo Sulbar berfokus kepada pembebasan lahan yang akan dilalui jalur kereta api sesuai dengan Master Plan yang telah ada.
"2016 itu kita sudah harus membuat Master Plan dan Amdalnya, selanjutnya ditahun berikut, kita berfokus kepada pembebasan lahan yang masuk dalam area proyek jalur kereta api sesuai dengan Master Plan yang sebelumnya kita susun, nah di tahun 2018 kita berharap proyek ini sudah mulai dilaksanakan," kata mantan Kepala Biro Pemerintahan Pemprov Sulbar ini.
Khaeruddin Anas menggambarkan rencana pembangunan Rel Kereta Api tersebut akan dimulai dari Pare-Pare (Sulawesi Selatan) sampai ke Mamuju ibukota Provinsi Sulbar dengan panjang lintasan 225 Kilometer.
Selanjutnya akan dibangun juga Rel Kereta Api jalur Mamuju hingga Palu (Sulawesi Tengah) dengan panjang lintasan 295 Kilometer.
"Sekarang dibangun untuk lintasan Makassar-Pare-Pare. Nah di tahun 2018 maka pembangunan dilanjutkan dari Pare-Pare sampai ke Mamuju yang panjang lintasannya mencapai 225 kilometer.
"Tahap II nanti akan di bangun lagi mulai dari Mamuju sampai Palu, ini yang kita harapkan proyek ini mulai dikerjakan tahun 2018 mendatang," kata Khaeruddin Anas yang juga pernah menjabat selaku Kepala Biro Humas dan Protokoler Pemprov Sulbar ini.
Hal ini disampaikan Kepala Dishubkominfo Sulbar, Drs. Khaeruddin Anas kepada sejumlah wartawan di Mamuju, Sabtu.
Menurut dia, jika merujuk pada progres perencanaan pemerintah pusat maka Sulbar masuk dalam proyek Jalur Kereta Api Sulawesi (Celebes Train Rute).
"Sulbar termasuk pilot project dari pembangunan jalur kereta api sulawesi. Pembangunannya itu kita harapkan bisa dimulai tahun 2018 mendatang, kita berharap di tahun tersebut bisa dilaksanakan peletakan rel bisa dimulai," katanya.
Ia menjelaskan, langkah awal yang dilakukan oleh Dishubkominfo Sulbar di tahun 2016 mendatang ialah dengan menyusun Master Plan dan Amdal untuk pembangunan rel kereta api tersebut.
Selanjutnya, tahun 2017 Dishubkominfo Sulbar berfokus kepada pembebasan lahan yang akan dilalui jalur kereta api sesuai dengan Master Plan yang telah ada.
"2016 itu kita sudah harus membuat Master Plan dan Amdalnya, selanjutnya ditahun berikut, kita berfokus kepada pembebasan lahan yang masuk dalam area proyek jalur kereta api sesuai dengan Master Plan yang sebelumnya kita susun, nah di tahun 2018 kita berharap proyek ini sudah mulai dilaksanakan," kata mantan Kepala Biro Pemerintahan Pemprov Sulbar ini.
Khaeruddin Anas menggambarkan rencana pembangunan Rel Kereta Api tersebut akan dimulai dari Pare-Pare (Sulawesi Selatan) sampai ke Mamuju ibukota Provinsi Sulbar dengan panjang lintasan 225 Kilometer.
Selanjutnya akan dibangun juga Rel Kereta Api jalur Mamuju hingga Palu (Sulawesi Tengah) dengan panjang lintasan 295 Kilometer.
"Sekarang dibangun untuk lintasan Makassar-Pare-Pare. Nah di tahun 2018 maka pembangunan dilanjutkan dari Pare-Pare sampai ke Mamuju yang panjang lintasannya mencapai 225 kilometer.
"Tahap II nanti akan di bangun lagi mulai dari Mamuju sampai Palu, ini yang kita harapkan proyek ini mulai dikerjakan tahun 2018 mendatang," kata Khaeruddin Anas yang juga pernah menjabat selaku Kepala Biro Humas dan Protokoler Pemprov Sulbar ini.