Timika (ANTARA Sulsel) - Pengamanan perayaan Natal 2015 di gereja-gereja Kota Timika, Papua, akan melibatkan unsur organisasi masyarakat, seperti Paguyuban Jawa, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, dan para pemuda-pemudi dari agama lain yang dikoordinir Forum Kerukunan Umat Beragama.

Kapolres Mimika, AKBP Yustanto Mudjiharso, di Timika, Rabu, mengatakan selain aparat Polri dan TNI, kegiatan pengamanan perayaan Natal tahun ini di Timika juga akan melibatkan potensi masyarakat.

"Kami ingin menunjukkan kepada pihak luar bahwa Natal di Timika aman, dan semangat toleransi antarumat beragama di Mimika sangat baik meskipun masyarakatnya heterogen. Ketika semua kompak dan bersatu, situasi daerah semakin kondusif," ujar Yustanto.

Sejauh ini, aparat setempat tidak menemukan adanya potensi gangguan menjelang hari raya Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.

Pihak kepolisian setempat mulai melakukan razia minuman keras beralkohol dan mercon serta petasan yang berpotensi mengganggu ketenangan umat Nasrani yang hendak melaksanakan ibadah Natal.

"Sesuai hasil rapat kami dengan FKUB dan seluruh komponen yang ada di Mimika, kita sepakat bahwa mulai Malam Natal (Kamis, 24 Desember) hingga 26 Desember tidak boleh ada yang menjual dan membunyikan petasan, karena sangat mengganggu ketenangan umat Nasrani yang hendak menggelar ibadah Natal," kata Yustanto pula.

Menurut dia, personel pengamanan terutama difokuskan pada sejumlah gereja dengan jumlah jemaat terbanyak, seperti Gereja Katedral Tiga Raja Timika.

Khusus di wilayah Kwamki Lama yang rawan terjadi konflik, aparat Polri dan TNI akan melakukan patroli mobil mulai 24--26 Desember, untuk memberikan ketenangan kepada umat Nasrani di wilayah itu yang hendak menggelar ibadah Natal. 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024