Maros, Sulsel (ANTARA Sulsel) - Buku-buku untuk mahir membaca bagi siswa SD kelas satu, dua dan tiga didatangkan dari Amerika Serikat.
"Buku bacaan itu baru saja dicetak di Amerika dan dikirim ke Indonesia. Buku besar edisi lux ini dihiasi dengan ilustrasi berwarna," kata Penanggung Jawab pelatihan dan penyebaran buku di Sulsel Hamzah di Kabupaten Maros, Sulsel, Jumat.
Menurut dia di dapan peserta Lokakarya Perencanaan Kabupaten Program Buku Berjenjang di Aula Kantor Bupati Maros itu, buku tersebut ceritanya menarik yang disesuaikan dengan daya serap siswa kelas awal.
Adapun judul-judulnya antara lain seperti "Waktu Ayah Kecil", "Bermain Bola", "Malam Hari" dan lain-lain.
Dia mengatakan, buku-buku ini bukanlah buku biasa, karena dicetak sebagai salah satu solusi mengatasi literasi anak Indonesia yang masih sangat rendah.
Penelitian PISA tahun 2012 menempatkan posisi membaca siswa Indonesia di urutan ke-57 dari 65 negara yang diteliti . Dalam penelitian juga disebutkan bahwa tak ada satu siswa pun di Indonesia yang meraih nilai literasi di tingkat kelima, hanya 0,4 persen siswa yang memiliki kemampuan literasi tingkat empat, selebihnya di bawah tingkat tiga, bahkan di bawah tingkat satu.
"Buku ini sudah disetujui oleh Kemendikbud dan Kemenag untuk digunakan di seluruh Indonesia," ujar Hamsah.
Untuk menggunakan buku berjenjang yang disusun oleh tim YLAI (Yayasan Literasi Anak Indonesia), terdapat buku dan video panduannya.
Bahkan para pendidik yang ingin memakainya harus dilatih terlebih dahulu oleh fasilitator yang sudah diseleksi khusus dan dilatih terlebih dahulu.
"Buku-buku , video dan buku panduannya diberikan secara gratis oleh USAID PRIORITAS, demikian juga pelatihannya," katanya.
Hanya saja diakui pendistribusiannya masih terbatas untuk sekolah-sekolah di Kabupaten/Kota yang menjadi mitra USAID PRIORITAS.
Menurut Hamsah, penggunaan buku ini telah benar-benar terbukti mampu meningkatkan kemampuan membaca anak-anak.
"Anak-anak menjadi bergairah dan tak akan bosan walau berjam-jam dibimbing membaca buku-buku ini. Para guru yang membawakannya dilatih memiliki teknik - teknik khusus agar anak-anak selalu bergairah dan penasaran dengan cerita-cerita berikutnya," paparnya.
Sementara itu, Pengawas SD dari Maros yang sudah menggunakan bulu itu di beberapa sekolah Dr Irlidya mengatakan, kegiatan membaca bagi anak-anak sekarang menjadi amat menyenangkan.
Teknik-teknik memancing perhatian lewat tebakan cerita, lanjut dia, termasuk improvisasi dengan menyangkutkan pengalaman anak, menebak isi cerita selanjutanya dan teknik-teknik lainnya membuat anak-anak yang sulit membaca termotivasi mengetahui huruf-huruf.
Sementara yang lancar membaca akan termotivasi untuk mengerti alur berikutnya, bahkan mereka akan dengan mudah belajar menuliskan kalimat-kalimat yang mereka buat sendiri.
"Buku bacaan itu baru saja dicetak di Amerika dan dikirim ke Indonesia. Buku besar edisi lux ini dihiasi dengan ilustrasi berwarna," kata Penanggung Jawab pelatihan dan penyebaran buku di Sulsel Hamzah di Kabupaten Maros, Sulsel, Jumat.
Menurut dia di dapan peserta Lokakarya Perencanaan Kabupaten Program Buku Berjenjang di Aula Kantor Bupati Maros itu, buku tersebut ceritanya menarik yang disesuaikan dengan daya serap siswa kelas awal.
Adapun judul-judulnya antara lain seperti "Waktu Ayah Kecil", "Bermain Bola", "Malam Hari" dan lain-lain.
Dia mengatakan, buku-buku ini bukanlah buku biasa, karena dicetak sebagai salah satu solusi mengatasi literasi anak Indonesia yang masih sangat rendah.
Penelitian PISA tahun 2012 menempatkan posisi membaca siswa Indonesia di urutan ke-57 dari 65 negara yang diteliti . Dalam penelitian juga disebutkan bahwa tak ada satu siswa pun di Indonesia yang meraih nilai literasi di tingkat kelima, hanya 0,4 persen siswa yang memiliki kemampuan literasi tingkat empat, selebihnya di bawah tingkat tiga, bahkan di bawah tingkat satu.
"Buku ini sudah disetujui oleh Kemendikbud dan Kemenag untuk digunakan di seluruh Indonesia," ujar Hamsah.
Untuk menggunakan buku berjenjang yang disusun oleh tim YLAI (Yayasan Literasi Anak Indonesia), terdapat buku dan video panduannya.
Bahkan para pendidik yang ingin memakainya harus dilatih terlebih dahulu oleh fasilitator yang sudah diseleksi khusus dan dilatih terlebih dahulu.
"Buku-buku , video dan buku panduannya diberikan secara gratis oleh USAID PRIORITAS, demikian juga pelatihannya," katanya.
Hanya saja diakui pendistribusiannya masih terbatas untuk sekolah-sekolah di Kabupaten/Kota yang menjadi mitra USAID PRIORITAS.
Menurut Hamsah, penggunaan buku ini telah benar-benar terbukti mampu meningkatkan kemampuan membaca anak-anak.
"Anak-anak menjadi bergairah dan tak akan bosan walau berjam-jam dibimbing membaca buku-buku ini. Para guru yang membawakannya dilatih memiliki teknik - teknik khusus agar anak-anak selalu bergairah dan penasaran dengan cerita-cerita berikutnya," paparnya.
Sementara itu, Pengawas SD dari Maros yang sudah menggunakan bulu itu di beberapa sekolah Dr Irlidya mengatakan, kegiatan membaca bagi anak-anak sekarang menjadi amat menyenangkan.
Teknik-teknik memancing perhatian lewat tebakan cerita, lanjut dia, termasuk improvisasi dengan menyangkutkan pengalaman anak, menebak isi cerita selanjutanya dan teknik-teknik lainnya membuat anak-anak yang sulit membaca termotivasi mengetahui huruf-huruf.
Sementara yang lancar membaca akan termotivasi untuk mengerti alur berikutnya, bahkan mereka akan dengan mudah belajar menuliskan kalimat-kalimat yang mereka buat sendiri.