Mamuju (ANTARA Sulbar) - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat, meminta agar warga tidak panik menyikapi terhadap kelangkaan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada sejumlah Stasion Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di daerah itu.

"Kami meminta masyarakat agar tidak panik dengan kondisi sulitnya pasokan BBM di SPBU," kata Kepala Dinas ESDM Sulbar, Amri Ekasakti di Mamuju, Jumat.

Menurut dia, kelangkaan BBM yang terjadi pascaturunnya harga dipicu oleh ledakan konsumsi BBM pascadiberlakukannya tarif baru tersebut.

Ia mengatakan, banyak konsumen yang menahan diri untuk membeli BBM dan menunggu harga turun baru melakukan pembelian.

"Apalagi penurunan harga BBM diumumkan seminggu sebelumnya. Jadi, banyak orang yang menahan diri, begitu harganya turun, semua berbondong-bondong ke SPBU. Akibatnya terjadilah antrean panjang kendaraan," kata Amri.

Ia membantah kabar yang mengatakan, kelangkaan BBM di Sulawesi Barat terjadi karena adanya pengurangan kuota BBM ke Provinsi ini.

"Tidak benar kalau ada pengurangan kuota. Saya sendiri yang koordinasikan ini barang ke pihak Pertamina," ujarnya.

Untuk diketahui, stok BBM di Sulawesi Barat dipasok dari Depo Pertamina Pare-pare, Sulawesi Selatan dan Depo Pertamina Donggala, Sulteng. 6 Januari yang lalu, Depo Pertamina Pare-Pare mengirimkan 280 kilo liter premium serta 90 kilo liter solar.

Sementara dari Depo Pertamina Donggala didatangkan 100 kilo liter premium dan 80 kilo liter solar. Sehari setelahnya, pasokan premium dari Pare-pare menjadi 280 kilo liter dan 160 solar. Dari Donggala dikirim 228 kilo liter premium.

"Jika melihat penambahan kuota BBM, sebenarnya tidak perlu ada antrean panjang kendaraan. Masyarakat saya imbau untuk tidak khawatir, saya tegaskan, tidak ada kelangkaan. Pihak Pertamina sendiri memberikan jaminan bahwa kuota BBM di Sulbar ini cukup," tutur Amri Ekasakti.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024