Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan Penyelamat Partai Nasional Demokrat Sulawesi Selatan akan berangkat ke Jakarta menemui Dewan Pimpinan Pusat (DPP) melaporkan Ketua DPW Nasdem Sulsel Luthfi Andi Mutty yang dinilai melakukan reposisi secara sepihak.

"Pekan ini kita akan berangkat ke Jakarta menemui langsung Pak Ketua Umum (Surya Paloh) melaporkan Pak Luthfi," ujar Juru Bicara Badan Penyelamat Partai Nasdem Sulsel Fajar Misbah Pratama di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, keberangkatannya ke Jakarta untuk melaporkan Pelaksana tugas (Plt) Ketua Nasdem Sulsel itu bukannya tanpa bukti-bukti. Pihaknya mengaku sudah mengumpulkan banyak bukti.

Salah satu bentuk penolakannya terhadap Luthfi Andi Mutty adalah sikapnya yang terkesan "otoriter" dalam menjalankan partai serta mengambil keputusan secara sepihak.

Fajar Misbah mengungkapkan dalam laporannya ke DPP, Badan Penyelamat Nasdem akan mengadukan sikap sepihak Lufhi dalam melakukan reposisi di internal partai. Menurutnya kepemimpinan Luthfi tidak lebih baik dibanding Mubyl Handaling.

Selain pengaduan reposisi secara sepihak, pihaknya pun tengah mengumpulkan bukti terkait kurangnya Luthfi menggelar rapat harian dan bulanan yang merupakan agenda rutin partai.

"Reposisi secara sepihak yang dilakukan Luthfi membuat kondisi internal menjadi terpecah belah. Menjadikan kader tak solid lagi," katanya.

Bahkan, sejak kepemimpinan Lufhfi, lanjut dia, Partai Nasdem Sulsel sudah tidak mampu bicara banyak dipentas politik. Misalnya saja ketika pilkada 11 kabupaten 9 Desember lalu.

Dia mencontohkan, Partai Nasdem hanya mampu memenangkan lima daerah saja. Itupun hanya dua kader saja yang diusung. Tiga kabupaten lainnya, Nasdem hanya menjadi pendukung.

"Ketika Pak Mubyl memimpin, Nasdem mampu meraih kemenangan dengan total 70 Kursi di 24 Kabupaten dan Kota se-Sulawesi Selatan. Sedangkan di DPRD Sulsel meraih tujuh kursi, dan DPR RI dua kursi," jelasnya.

Dalam surat keputusan Nomor 003-SK/DPP-Nasdem/I/2016 tentang pengesahan perubahan susunan pengurus DPW Nasdem Sulsel tertanggal 20 Januari di Jakarta yang ditandatangani Surya Paloh sebagai ketua umum Partai Nasdem dan Nining Indra Shaleh sebagai Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal DPP Nasdem.

Dalam keputusan itu, puluhan nama yang menduduki jabatan direposisi. Baik dalam struktur kepengurusan partai maupun pada alat kelengkapan dewan.

Misalnya Syamsul Bachri Sirajuddin yang menjabat sebagai Ketua Bappilu Sulsel diturunkan menjadi Wakil Ketua Bappilu Sulsel. Kemudian jabatan Arum Spink diambil alih oleh Saharuddin Alrif sebagai Sekretaris Nasdem Sulsel.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024