Kupang (ANTARA Sulsel) - Kementerian Ketenagakerjaan RI merevitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk meningkatkan mutu tenaga kerja daerah kepulauan itu.

Menteri Ketenagakerjaan RI Hanif Dhakiri mengatakan revitalisasi BLK itu bertujuan meningkatkan mutu sumber daya manusia agar memiliki daya saing dan siap pakai menjadi tenaga kerja handal.

"Apalagi saat ini Indonesia sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA. Tenaga kerja kita harus benar-benar berkualitas," kata Menaker di Kupang, Kamis.

Hanif berada di Kupang untuk melakukan penandatanganan kerja sama peningkatan kompetensi perbaikan tata kelola penempatan dan perluasan kerja asal Nusa Tenggara Timur dan merevitalisasi BLK bersama Gubernur NTT Frans Lebu Raya.

Menteri Ketenagakerjaan mengatakan Nusa Tenggara Timur selama ini sudah menjadi salah satu prioritas perhatian khusus di bidang ketenagakerjaan.

"Ada banyak persoalan ketenagakerjaan yang terjadi di daerah ini. TKI yang bermasalah, mendapat musibah dan lain sebagainya," kata dia.

Menjadi tenaga kerja ke luar negeri adalah hak setiap individu namun penting bagi pemerintah untuk mempersiapkan sumber dayanya, agar bisa memiliki daya saing yang baik jika bekerja ke luar negeri.

Untuk itulah, Balai Latihan Kerja akan dimanfaatkan maksimal untuk kepentingan peningkatan sumber daya manusia.

Kementerian Ketenagkerjaan menggandeng PT Toyota Motor Manufacturing untuk menjadi fasilitator dalam upaya revitalisasi Balai Latihan Kerja itu.

"Dengan pelibatan pihak ketiga yang adalah dunia usaha, akan bisa lebih memberikan hasil yang lebih baik," kata Menaker.
Pimpinan PT Toyota Motor Manufacturing Bob Azam mengatakan pelibatan perusahaannya tersebut sangatlah tepat karena sejalan dengan semangat yang dibangun di dalam perusahaan itu.

Bob mengatakan semangat yang dibangun di perusahaan itu adalah mengutamakan peningkatan sumber daya manusia terlebih dahulu, sebelum melakukan produksi.

"Bangun manusia setelahnya bangun produksi," katanya.

Dengan pola itu diyakini daerah itu bisa menghadapi MEA dengan optimisme tinggi.

Menurut Bob, pelibatan PT Toyota Motor Manufacturing dalam program revitalisasi BLK akan mengedepankan peningkatan sumber daya manusia, peningkatan "trainer of trainer" (TOT), pengembangan kurikulum dan peningkatan kemandirian mesin otomotif.

Dengan begitu upaya meningkatkan daya saing kerja tenaga Nusa Tenggara Timur bisa terealisasi.

"Mari kita bekerja sama untuk membangun NTT dan Indonesia," kata Bob Azam.

Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Ketenagakerjaan yang telah menginisiasi semua kegiatan termasuk penempatan dan perluasan tenaga kerja serta revitalisasi BLK ini.

Dengan begitu, kata Frans, maka para calon tenaga kerja asal NTT akan memiliki daya saing yang bisa diimplementasikan jika menjadi tenaga kerja ke luar negeri.

Menurut dia, perhatian Pemerintah Pusat terhadap Nusa Tenggara Timur, menjadi bagian dari semangat nawacita Presiden RI Joko Widodo, dengan menjadikan daerah bagian Timur pusat perhatian pembangunan.

"Kita berharap nantinya NTT juga akan bisa maju sejajar dengan daerah-daerah lain di Indonesia dalam segala aspeknya," kata Ketua DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Timur itu. 

Pewarta : Yohanes Adrianus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024