Makassar (ANTARA Sulsel) - Pengamat Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar Abdul Muthalib menilai konflik antara PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (PT GMTD Tbk) dan Ciputra sebagai pengembang Citraland City Losari berpotensi mempengaruhi minat investasi di wilayah strategis tersebut.

"Kalau konflik ini tidak segera diselesaikan, maka akan mempengaruhi percepatan ekonomi di kawasan tersebut, pada akhirnya ini akan mengganggu dan mempengaruhi minat investasi di kawasan pesisir Makassar," kata Abdul Muthalib yang dihubungi melalui telepon, Kamis.

Menurut Abdul Muthalib, melihat masalah ini Pemerintah Kota Makassar perlu turun tangan untuk mengatur dan memediasi kedua pengembang tersebut.

"Pemkot harus terlibat untuk mengatur karena kawasan itu adalah kawasan masa depan Makassar," jelasnya.

Pihak GMTD, lanjutnya, juga perlu memperjelas posisi area infrastruktur mereka agar tidak terjadi tumpang tindih antara kepentingan GMTD dan Ciputra.

"Perlu diingat bahwa GMTD itu adalah swasta sedangkan Ciputra mengerjakan kawasan CPI (Center Point of Indonesia) yang ada keterlibatan pemerintah di situ," tuturnya.

Sebelumnya, GMTD selaku pengelola Kawasan Tanjung Bunga menyesalkan sikap Ciputra yang selama ini tidak pernah melakukan kordinasi terkait pembangunan proyek Citraland City Losari.

Marcom Head GMTD A. Widya Syadzwina menyebutkan pihaknya telah menahan truk-truk pengangkut material dan timbunan yang menuju proyek Ciputra tersebut sejak pekan lalu.

Pasalnya, hingga berjalan 8 bulan pihak Ciputra tidak memiliki itikad baik untuk menemui manajemen GMTD berkordinasi maupun meminta ijin masuk ke Kawasan Tanjung Bunga dan menggunakan jalan Metro yang dikelola GMTD.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024