Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh menyebutkan, tingkat produksi hasil pertanian di daerahnya turun dipucu bencana kekeringan yang melanda daerah itu.

"Bayangkan saja, hampir enam bulan tidak ada hujan yang turun. Jadi, menurut saya, itu faktor utama minimnya jumlah produksi pertanian kita di tahun 2015," kata Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Selasa.

Gubernur dua periode ini mengatakan, bencana kekeringan yang melanda sejumlah wilayah penghasil pangan di Sulawesi Barat itu berdampak pada hasil produktivitas.

Tak heran kata dia, jika data produksi hasil-hasil pangan di Sulbar anjlok karena ada bencana kekeringan yang juga melanda seluruh wilayah di tanah air.

Sebelumnya Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman sempat mempertanyakan paparan data yang disajikan Kepala Dinas Pertanian Sulawesi Barat.

Ia mengkritisi besarnya anggaran yang digelontorkan yang nyatanya tak berbading lurus dengan jumlah produksi pertanian di Sulawesi Barat.

"Tahun 2014, anggaran yang turun ke Sulbar sekitar Rp 175 M. Karena Gubernurnya hebat, cerdas, kami naikkan anggaran yang dimaksud saat kami menjabat sebesar 250 sampai 300 Persen. Kami juga warga Sulbar, maka kami gelontorkan dana hingga Rp 500 M. Tetapi yang kami sedih, mengapa kenaikannya produksi pertanian hanya ada di angka 2,8 Persen, siapapun akan mengatakan ada yang perlu diperbaiki," kata Amran Sulaiman.

Meski nominal bantuan di bidang pertanian cukup besar ke Sulawesi Barat, Anwar menyebut anggaran yang dimaksud tak bisa dimaksimalkan lantaran bencana kekeringan.

Anwar juga meyakini, produksi hasil-hasil pertanian di Sulbar tidak akan pernah mengalami kekurangan.

"Meski produksi turun, tetapi Sulbar tetap surplus beras. Bahkan, kami menjadi penyuplai beras untuk provin si daerah lain," ujar Anwar.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024