Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dihadapan sivitas akademika Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menjelaskan mengenai program pemerintah kota yakni "Smart City".

"Smart City itu tentang teknologi, tentang perangkat keras dan perangkat lunak. Jadi Ini tentang teknologi yang memudahkan pekerjaan kita," kata Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto di hadapan ratusan mahasiswa yang antusias mendengarkannya di Makassar, Senin.

Ramdhan Pomanto menyampaikan, dunia global saat ini menuntut kecepatan dalam mengambil keputusan, menangkap kecenderungan untuk diadaptasi, memanfaatkan peluang, mengkonsolidasikan kekuatan dan membangun citra.

Dia mengatakan, konsep Makassar Smart City menjadi bagian dari program pemerintah kota sebagai bagian dari masyarakat global. Program ini tidaklah berjalan sendiri karena harus disandingkan dengan konsep kearifan lokal Makassar, yakni Sombere (keramahan).

"Agar konsep ini mudah diterima dan berbeda dengan negara-negara lain di dunia maupun kota lain di Indonesia, maka kita menyandingkannya dengan Sombere, sebagai kultur dan karakter Makassar," ujarnya.

Menurut Danny (sapaan akrab wali kota) Sombere adalah jantung dari kota ini yang bermakna keramahan, rendah hati dan persaudaraan yang kuat.

Bagi dia, di dunia global tanpa batas saat ini membuat hampir seluruh kota di Indonesia bahkan negara di dunia memiliki konsep smart city sebagai bagian dari majunya teknologi.

Danny mengaku Makassar menjadi unik dan berbeda karena berhasil menggabungkan antara konsep smart city dengan budaya lokal kota ini yakni Sombere.

Dengan penggabungan itu melahirkan kota yang mampu mengadaptasi teknologi dengan warga dengan tetap saling peduli satu sama lain, tidak menjadi individu yang asing satu dengan lainnya.

Program Smart City dapat dirasakan warga kota lewat Smart Card, kartu yang mengintegrasikan layanan perbankan, informasi kesehatan, kependudukan dan perpajakan.

Program lainnya yang berbasis Smart City adalah Makassar Home Care yang lebih dikenal dengan istilah Dottoro ta`, sebuah layanan kesehatan berbasis teknologi yang ramah pada pasien karena memungkinkan dokter mengunjungi pasien di rumah-rumah.

Dekan FIK UMI Andi Dirgahayu Lantara mengharapkan kehadiran wali kota di tengah-tengah ratusan mahasiswanya dapat memberikan pencerahan bagi civitas akademika FIK UMI,

"Ini adalah kesempatan yang sangat berharga bagi kita semua, mendengarkan langsung konsep Smart City dari inisiatornya," ujarnya.

Ia berharap mahasiswa FIK UMI dapat memanfaatkan kesempatan berharga itu dengan belajar langsung dari Wali Kota Makassar, penggagas program Sombere dan Smart City.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024