Palu (ANTARA Sulsel) - PT PLN Cabang Palu, Sulawesi Tengah menyatakan, kondisi keuangan perusahaan saat ini belum bisa membeli mesin pembangkit listrik baru, sehingga hanya melakukan "tambal sulam" pembangkit yang ada.

"PLN saat ini hanya mengoperasikan semua mesin Pembangkit Listrik Tenaga Disel(PLTD) secara maksimal, meski kondisinya sudah tidak layak," kata Humas PLN setempat Petrus Walasary di Palu, Kamis.

Ia mengatakan, pihaknya juga merelokasi mesin PLTD dari daerah lain yang masih layak, meski biaya operasional cukup mahal.

Sebenarnya, jujur saja mesin-mesin pembangkit yang ada sudah tidak layak karena faktor usia tetap dipaksakan beroperasi agar suplai daya listrik untuk kebutuhan rumah tangga dan industri di Palu tetap terpenuhi, ungkapnya.

"Jadi tidak heran kalau sering terjadi gangguan pada mesin pembangkit PLTD, karena rata-rata mesinnya sudah tua dan beroperasi lebih dari 20 tahun," jelasnya.

Mesin-mesin yang mengalami kerusakan diupayakan diperbaiki oleh tenaga tehnisi PLN agar bisa kembali beroperasi. "Langkah ini dilakukan karena memang untuk membeli pembangkit baru, PLN tidak punya kemampuan dana. Lagi pula harganya cukup mahal," kata Walasary.

Beberapa tahun lalu, PLN Cabang Palu telah mengusulkan pengadaan sejumlah mesin pembangkit baru, namun tidak mendapat persetujuan dari PLN Pusat.

Menurut dia, solusi mengatasi krisis energi listrik di Palu dan beberapa wilayah di Sulteng, hanya bisa ditempuh dengan jalan membangun pembangkit listrik alternatif dengan biaya jauh lebih murah seperti PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dan PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro).

Karena itu pemerintah setempat perlu menjalin kemitraan dengan pihak swasta yang memang memiliki kemampuan finansial untuk menanamkan investasinya disektor ketenagalistrikan di daerah ini.

Walasary juga mengatakan, pemadaman bergilir aliran listrik di sistem Palu masih terus berlanjut, karena PLN Palu saat ini masih mengalami defisit daya cukup besar.

Sistem Palu saat ini mensuplai daya listrik untuk kebutuhan rumah tangga dan bisnis tidak hanya di Kota Palu, tetapi juga di Kabupaten Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong.

Berdasarkan data yang ada, saat ini pelanggan PLN Palu berjumlah 170 ribu. Kemampuan daya terpasang sistem Palu mencapai 52,5 Mega Watt (MW). Sementara daya mampu sejumlah mesin pembangkit PLTD dan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yang dikelolah PT PJPP (Pusaka Jaya Palu Power) hanya berkisar 47 MW.

Padahal, beban puncak pemakaian daya listrik sistem Palu malam hari bisa mencapai 51 MW, katanya.

(T.BK03/F004)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024