Makassar, (Antara Sulsel) - Kalau pada umumnya seorang laki-laki menggunakan cincin emas untuk melamar calon isteri, berbeda halnya dengan mantan ketua PB HMI periode 2013-2016, Muh. Arief Rosyid Hasan. Dokter gigi itu menyusun buku selama dua tahun untuk mempersunting Zahra Aghnia.
Hal itu diungkapkan dalam pers rilis-nya, Kamis (10/3).
Buku yang berjudul "Memilih Masa Depan : Memaknai HMI di Tengah Perubahan" itu berisi tentang perjalanan berorganisasi Arief Rosyid dari tingkat komisariat hingga saat menjadi ketua umum HMI. Buku ini adalah wujud syukur pasca melepas tanggung jawab kepengurusan PB HMI dan sebagai ungkapan terima kasih kepada seluruh kader dan KAHMI, alumni HMI.
"Buku ini sebagai upaya merekam jejak perjalanan sebelum memasuki fase baru dalam kehidupan saya, yaitu pernikahan," ungkap putera Gowa, Sulsel ini.
Besar harapan aktivis yang dinobatkan seagai "70 Tokoh Berpengaruh di Indonesia" oleh salah satu media nasional, agar cita-cita keintelektualan HMI masih terjaga ditengah seringnya pemberitaan buruk tentang organisasi tersebut.
Buku ini adalah karya kelima dari Arief setelah sebelumnya menulis "Yakin Demokrasi Sampai" (2013), "Menapak Jalan Demokrasi" (2014), "Memetik Keteladanan : Catatan Kecil Tentang Pendiri Bangsa" (2015) dan "Merebut Optimisme : HMI dan Masa Depan Indonesia" (2015).
Kebahagiaan juga dirasakan oleh Ilham Akbar Mustafa selaku pengurus besar HMI. Menurutnya, buku tersebut bisa menjadi inspirasi bagi seluruh kader HMI untuk giat dalam menelurkan karya intelektual. "Mungkin juga sebagai inspirasi untuk kami agar segera menikah," candanya.
Arief dan Zahra akan melaksanakan resepsi pernikahan di Jakarta pada 12 Maret dan di Makassar pada 2 April 2016.
Hal itu diungkapkan dalam pers rilis-nya, Kamis (10/3).
Buku yang berjudul "Memilih Masa Depan : Memaknai HMI di Tengah Perubahan" itu berisi tentang perjalanan berorganisasi Arief Rosyid dari tingkat komisariat hingga saat menjadi ketua umum HMI. Buku ini adalah wujud syukur pasca melepas tanggung jawab kepengurusan PB HMI dan sebagai ungkapan terima kasih kepada seluruh kader dan KAHMI, alumni HMI.
"Buku ini sebagai upaya merekam jejak perjalanan sebelum memasuki fase baru dalam kehidupan saya, yaitu pernikahan," ungkap putera Gowa, Sulsel ini.
Besar harapan aktivis yang dinobatkan seagai "70 Tokoh Berpengaruh di Indonesia" oleh salah satu media nasional, agar cita-cita keintelektualan HMI masih terjaga ditengah seringnya pemberitaan buruk tentang organisasi tersebut.
Buku ini adalah karya kelima dari Arief setelah sebelumnya menulis "Yakin Demokrasi Sampai" (2013), "Menapak Jalan Demokrasi" (2014), "Memetik Keteladanan : Catatan Kecil Tentang Pendiri Bangsa" (2015) dan "Merebut Optimisme : HMI dan Masa Depan Indonesia" (2015).
Kebahagiaan juga dirasakan oleh Ilham Akbar Mustafa selaku pengurus besar HMI. Menurutnya, buku tersebut bisa menjadi inspirasi bagi seluruh kader HMI untuk giat dalam menelurkan karya intelektual. "Mungkin juga sebagai inspirasi untuk kami agar segera menikah," candanya.
Arief dan Zahra akan melaksanakan resepsi pernikahan di Jakarta pada 12 Maret dan di Makassar pada 2 April 2016.