Makassar (ANTARA Sulsel) - Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Underpass Jalan Simpang Lima Poros Mandai Marlin Ramli mengatakan jalan samping Simpang Lima Poros Mandai akan mulai diuji coba pada 12 Maret besok.

"Mulai tanggal 12 Maret, arus lalu lintas sudah akan kita uji coba alihkan ke jalan samping kiri-kanan, tetapi bagian tengah jalan (jalan utama) yang ada sekarang tetap digunakan," kata Marlin yang ditemui di Makassar, Jumat.

Nantinya, mulai tanggal 15 Maret, bagian tengah atau jalan utama tersebut akan mulai ditutup secara keseluruhan.

"Tanggal 15 jalan utama akan kita tutup secara keseluruhan, karena kita akan mulai melakukan pekerjaan pengeboran," jelas Marlin.

Menurut Marlin meski pekerjaan jalan samping tersebut kini tengah digenjot, pihaknya masih menemui beberapa kendala sehingga nantinya jalan samping tersebut belum dapat digunakan mulai dari titik nol pengerjaan.

Pada sisi kanan jalan arah Makassar misalnya, masih ada jalan sepanjang 30 meter yang belum dibeton.

Kendalanya, kata dia, karena pada jalur tersebut terdapat banyak jalan akses masuk dengan mobilitas yang tinggi, sehingga tidak dapat langsung ditutup.

"Ini memperlambat karena kita harus buatkan dulu jalan akses untuk keluar masuk, dan ini berhubungan dengan umur beton untuk bisa dilewati," jelasnya.

Secara keseluruhan, lanjutnya, beberapa bagian masih menunggu umur beton, sehingga dari arah Maros pengalihan baru mulai dilakukan 300 meter dari titik nol, atau di depan Alfa Midi.

Namun hal ini tidak akan mengganggu pekerjaan pengeboran, karena pengeboran dilakukan pada titik 375 meter dari titik nol.

"Ke depan, kalau umur beton sudah mencukupi pengalihan sudah dapat dilakukan mulai dari ujung," katanya.

Kendala lain, kata dia, masih ada persoalan terkait lahan di sisi kiri jalan keluar tol dari arah Makassar. Pada bagian tersebut masih ada sekitar 100 meter yang belum dikerjakan karena lahan yang belum bisa dieksekusi.

"Sebenarnya tanggal 25 Februari kemarin sudah ada perintah eksekusi dari pengadilan, petugas juga sudah turun ke lapangan, tapi sampai sekarang kami belum bisa masuk secara penuh," tuturnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Sulsel Selle KS Dalle yang mengunjungi lokasi pekerjaan Underpass Simpang Lima tersebut mengatakan secara teknis boleh dianggap tidak ada masalah dalam pekerjaan tersebut.

"Yang kita minta adalah soal rencana rekayasa lalu lintas, tadi sudah dipaparkan menurut kami konsepnya sudah sangat bagus. Semoga prakteknya tidak menambah kemacetan." ujarnya.

Ia juga mengatakan ada jaminan sebagai bagian dari kontrak pekerjaan, ada komitmen kontraktor menyiapkan petugas keamanan minimal dua personel berkoordinasi dengan Polrestabes.

"Kontraktor yang siapkan biaya operasional lapangan," imbuhnya.

Terkait kendala lahan, menurut dia, jangan sampai hanya karena satu orang menghambat pekerjaan untuk kepentingan publik tersebut.

"Ini sudah masuk ranah pengadilan, penegakan hukum harus jalan tapi tanpa mengorbankan sisi manusiawi," pungkasnya.

Selain Selle, anggota DPRD. yang tampak ikut dalam kunjungan tersebut antara lain Ariady Arsal, Pendi Bangadatu, Sugiarti Mangun Karim, Alexander Palinggi, Jumardi Haruna Bakri, Kadir Halid, dan Imran Tenri Tata Amin.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024