Makassar, (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto berang setelah mengetahui informasi jika sejumlah pegawai Dinas Perhubungan Makassar menggelar aksi protes terkait adanya kebijakan yang dilakukan oleh pejabat Dishub.

"Ini kan kacau, masa demo begitu. Pegawai Dishub itu tugasnya bukan demo, tapi bersinergi dengan polisi dalam mengatur lalu lintas, mengurai kemacetan dan lainnya," jelasnya saat dimintai komentarnya mengenai aksi para pegawai Dishub Makassar, Kamis.

Ramdhan Pomanto mengatakan, aksi protes yang dilakukan oleh sejumlah pegawai Dishub di lapangan itu hanyalah permasalahan sepele dan bisa diselesaikan dengan baik.

Tetapi, karena adanya kubu-kubu dalam struktur organisasi Dishub Makassar ini sehingga permasalahan yang kecil bisa ditanggapi dengan aksi protes seperti itu.

"Ini kan masalah sepele dan bisa diselesaikan, tapi kan nyatanya mereka itu berkumpul dan protes seperti orang demo saja. Ini akan kita evaluasi dan menjadi catatan saya," ujarnya.

Sejumlah pegawai Bidang Operasional Dinas Perhubungan Kota Makassar yang melakukan aksi protes itu diketahui karena adanya penarikan kendaraan operasional oleh kepala bidang Operasional Dishub Makassar.

Komandan Regu (Danru) IV Ops Dishub Makassar, Andi Mamus yang memimpin aksi protes itu mengatakan sangat kecewa terhadap kebijakan Plt Kepala Bidang Ops Dishub Makassar Abdullah Roa.

Dia menilai jika Plt Kabid Ops Abdullah Roa semena-mena dan mencabut kendaraan yang dipakai oleh tim IV Ops Dishub. Kendaraan oprasional tersebut berjenis Zusuki Izuma dan Kawazaki Trail 250 CC yang biasanya digunakan bertugas di lapangan.

"Kami tidak terima cara-cara kerjanya Pak Abdullah Roa karena kendaraan oprasional itu ditarik tanpa prosudur. Yang kami sesalkan kenapa tidak dikasi tau alasannya. Padahal sudah ada rekomendasi dari Kadis," tegasnya.

Tidak hanya itu, Mamus bersama puluhan personil Dishub mengancam akan membongkar semua perilaku buruk dari Abdullah Roa, seperti menahan honor pegawai dan permainan di dalam pengoperasian truk 10 roda.

Sementara itu, Abdullah Roa yang dikonfirmasi terpisah membantah tudingan yang dialamatkan oleh anggotanya. Ia menjelaskan jika sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan yang berangkutan, di mana telah dijelaskan bahwa ini akan ditarik untuk keperluan pengawalan Wali Kota.

"Biasalah itu protes-protes begitu. Ada pihak yang mau jatuhkan saya. Ini Mamus tidak terima kalau kenderaan itu akan dipakai untuk Patwal ikuti pak wali kota," katanya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024