Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto kembali memundurkan jadwal pelantikan pejabatnya hingga sepekan lamanya dari rencana awalnya pada Senin, 2 Mei 2016.

"Iya, kita mundurkan dulu jadwal pelantikannya karena masih ada sedikit kendala. Tidak lama, paling lama itu tanggal 8 Mei," ujarnya di rumah jabatannya di Makassar, Jumat.

Danny Pomanto -- sapaan akrab wali kota mengatakan, mundurnya jadwal pelantikan itu dikarenakan adanya jabatan lowong salah satu jabatan serta belum rampungnya proses evaluasi.

Ia mencontohkan jabatan yang lowong yakni Kepala Bagian Pemerintahan. Pada posisi ini, pejabatnya Andi Sudarmawan Mahir yang menduduki jabatan itu sekitar setahun tersebut telah meninggal dunia secara mendadak pada 29 Mei 2016.

"Harusnya memang hari Senin depan itu pelantikan akan dilaksanakan. Tetapi, hari ini kita semua mendengar kabar duka, kalau Kabag Pemerintahan Sudarmawan itu meninggal dunia. Makanya, jabatan ini lowong dan butuh seseorang tepat untuk mengisinya," katanya.

Mengenai jadwal pelantikan yang sebelumnya ditentukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sudiang, juga harus diubah dengan memindahkannya ke Taman Makam Pahlawan (TMP) setelah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel AGH KH Sanusi Baco Lc memberikan pendapatnya.

Sebelum pemindahan tempat pelantikan itu, Wali Kota Danny Pomanto telah memerintahkan para penggali kuburan untuk membuat liang lahat sebanyak 23 guna pelantikan para pejabatnya.

Namun dengan adanya saran dari Ketua MUI Sulsel AGH KH Sanusi Baco yang juga ulama Kharismatik Sulsel itu, akhirnya wali kota mendengarkan saran tersebut dan mengusulkan tempat alternatif yakni TMP Panaikang.

Danny mengatakan, alasan utama dirinya merencanakan pelantikan para pejabat eselon II dan III atau para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) semata-mata hanya ingin mengingatkan kepada pejabatnya itu akan hari akhir.

Ia tidak ingin pejabat yang dipilihnya itu lalai dalam tanggung jawabnya sebagai abdi negara yang bertugas memberikan pelayanan yang adil dan prima kepada masyarakat.

"Ini agar mereka ingat bahwa kematian itu sangat dekat dengan kita. Supaya mereka sadar bahwa di dunia ini, kita hanya perlu mencari amalan dan berguna untuk orang banyak, bukan untuk membuat susah masyarakat," katanya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024