Makassar (ANTARA Sulsel) - Politeknik Kelautan dan Perikanan yang didirikan langsung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan akah mulai melaksanakan proses perkuliahannya tahun akademik 201-2017.

"Tahun ini, proses perkuliahan sudah akan dimulai secara perdana dan Poltek Perikanan Kelautan Bone itu satu dari 10 Poltek yang dibangun di Indonesia," ujar Kepala Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rifky Effendi Hardijanto melalui pesan elektroniknya yang diterima, Senin.

Dia mengatakan, Poltek Kelautan dan Perikanan Bone untuk tahun ajaran 2016-2017 ini rencananya akan menerima sekitar 75 orang mahasiswa pada angkatan pertama tersebut.

Pada tahun ini juga, Poltek Kelautan dan Perikanan Bone baru membuka tiga jurusan yakni ; Teknologi Budidaya Perikanan, Teknologi Penangkapan Ikan dan Teknologi Ilmu Kelautan.

"Untuk angkatan pertama ini, mahasiswa yang diterima hanya sekitar 75 orang untuk mengisi tiga jurusan yang telah ditetapkan," katanya.

Rifky menyebutkan, Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone merupakan perguruan tinggi vokasional program Diploma III (D-III) di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang akan dibuka perdana pada tahun akademik 2016-2017.

Adapun waktu pendaftaran sudah dimulai sejak 1 April 2016-25 Mei 2016 di Kampus Poltek Kelautan dan Perikanan Bone.

Sedangkan lulusan Poltek KP Bone dipastikan akan memiliki prospek menjadi tenaga kerja produktif, baik itu selalu tenaga ahli budidaya perikanan maupun perwira pada kapal pengawas perikanan.

Bukan cuma itu, lulusannya juga seperti perwira kapal dan tenaga ahli kelautan akan diterima pada perusahaan perikanan dalam dan luar negeri, pegawai negeri sipil (PNS) pada instansi pemerintah pusat dan daerah maupun sebagai wirausaha mandiri.

"Untuk biaya pendidikan dan akomodasi (asrama) dan konsumsi ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Para peserta yang dinyatakan lulus, hanya perlu menyiapkan dirinya saja karena semuanya sudah ditanggung pemerintah," jelasnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024