Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan Promosi Pariwsata Makassar (BP2M) menyatakan Kota Makassar terkenal dengan aneka kulinernya selama 24 jam, namun belum memiliki kawasannya.

"Banyak orang di luar sana yang mengenal Makassar sebagai pusat kuliner dan mengakui jika kuliner kita itu enak-enak. Tapi, ironi saja karena kita tidak memiliki kawasannya," ujar Direktur Eksekutif BP2M Andi Ilhamsyah Matalatta di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, potensi pariwisata dan kuliner Makassar saat ini sangat potensial untuk dikembangkan dan menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Karenanya, penetapan kawasan kuliner memang sudah harus dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar, apalagi ketika Wali Kota berbicara di setiap pertemuan-pertemuan di luar daerah dan negeri jika Makassar punya kuliner beragam selama 24 jam penuh.

"Pak Wali selalu bilang kalau Makassar itu punya kuliner yang setiap jamnya lain menunya. Jam sekian menu ini dan jam sekian menu itu. Dan ini terus berbeda selama 24 jam," katanya.

Untuk itu, Ilhamsyah dalam waktu dekat ini akan bertemu dengan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto untuk membahas mengenai penetapan kawasan kuliner halal yang akan menjadi potensi jualan hingga ke mancanegara.

Sementara itu, Sekretaris Eksekutif BP2M Farid Said mengatakan, promosi wisata halal adalah wisata baru yang sampai saat belum dikembangkan dan diperkenalkan dengan baik.

"Produk wisata secara umum sudah diperkenalkan. Tapi wisata halal adalah hal yang baru dan tahu tidak, Lombok, NTB adalah daerah yang sukses menarik wisatawan domestik dan mancanegaranya karena wisata halal itu," jelasnya.

Menurut dia, wisata halal akan sangat menguntungkan daerah. Alasannya dengan adanya kata halal, wisata ini bisa dirasakan bagi wisatawan Muslim dan juga non-muslim.

"Logikanya kalau tidak ada halalnya kan yang Muslim pasti akan berpikir untuk datang. Tapi kalau ada halal-nya non muslim masuk, apalagi yang muslim, pasti mendatanginya," katanya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024