Witihama, NTT (ANTARA Sulsel) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya meminta, masyarakat daerah itu untuk tetap menjaga toleransi antarumat beragama yang sudah terjalin baik selama ini.

"NTT dinilai paling rukun di Indonesia. Terbukti pada Desember 2015 lalu, kita mendapat penghargaan sebagai daerah yang paling toleran. Mari kita tetap menjaga dan mempertahankan kebersamaan yang sudah terjaga selama ini," kata Lebu Raya di Witihama, Kabupaten Flores Timur, Minggu.

Dia mengemukakan hal itu, pada acara syukuran renovasi gereja dan ulang tahun Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi Witihama. Acara tersebut dihadiri juga tokoh-tokoh muslim dari berbagai desa di Kecamatan Witihama.

Menurut Gubernur Lebu Raya, suasana kerukunan antarumat beragama yang sudah terjalin selama berpuluh tahun ini, telah menjadikan modal dasar bagi pemerintah dalam membangun daerah ini.

"Mari tingkatkan terus solidaritas antarumat di daerah ini, sekaligus menciptakan rasa aman dan damai, sehingga kita bisa bersama-sama bergandengan tangan bergotong royong membangun daerah ini ke arah yang lebih baik," kata Gubernur Lebu Raya.

Gubermur mengatakan, rakyat NTT harus berbangga karena merupakan salah satu daerah di Indonesia, yang kerukunan umat beragamanya sudah teruji sejak berpuluh-puluh tahun dan tidak pernah terprovokasi isu-isu yang memecah belah antarumat di daerah itu.

"Semua umat beragama selalu saling menjaga hubungan kekeluargaan yang terbina selama bertahun-tahun dan tetap bersama menjaga kerukunan diantara sesama umat beragama. Ini sebuah kebanggaan dan mari kita jaga bersama," katanya.

Uskup Larantuka Mgr Frans Kopong Kung, PR mengatakan, bangga karena solidaritas dan kerukunan hidup umat beragama di Pulau Adonara benar-benar telah terjaga dengan baik.

"Saya tidak pernah mendengar ada konflik ataupun perselisihan diantarumat beragama di Witihama, Adonara. Semua masalah diselesaikan dengan baik tanpa ada gesekan-gesekan," katanya.

Dia berharap, suasana ini tetap terjaga sampai kapanpun. Kalaupun ada masalah, selesaikanlah secara baik-baik, dekati dengan hati dan ketulusan tanpa harus ada konflik, katanya Frans Kopong Kung. 

Pewarta : Bernadus Tokan
Editor :
Copyright © ANTARA 2024