Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan telah selesai menggelar operasi Ramadniya 2016 selama 14 hari yang dimulai pada H-7 hingga H+7  Idul Fitri 1437 Hijriah dengan angka kecelakaan yang meningkat dari tahun sebelumnya.

"Operasi Ramadniya 2016 sudah berakhir dan ada beberapa catatan dalam operasi itu termasuk angka kecelakaan lalu lintas," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Jumat.

Ia mengatakan, data yang diterimanya dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sulsel, jumlah kasus kecelakaan mencapai 156 kasus. Sementara pada tahun sebelumnya hanya mencapai 140 kasus.

Frans Barung menyebutkan, persentase kenaikan angka kecelakaannya dari tahun sebelumnya yakni sekitar 11 persen dari tahun 2015.

Meskipun ada peningkatan dalam jumlah kecelakaan, tetapi mengalami penurunan pada angka kematian korban maupun luka-luka yang diderita para korban dari kecelakaan tersebut.

"Kalau tahun 2015 korban meninggal dunia itu 42 orang. Tapi pada Operasi Ramadniya 2016 mencapai 27 orang. Ada penurunan pada jumlah korbannya," katanya.

Sedangkan korban luka berat pada Operasi Ramadaniah 2016 juga menurun tiga persen, yakni 32 orang. Pada tahun 2015 lalu jumlah luka berat mencapai 33 orang.

Sementara itu, korban luka ringan pada operasi ini justru meningkat hingga 15 persen. Frans Barung Mangera mengatakan, jumlah korban luka ringan pada tahun 2016, yakni 179 orang.

"Sementara data korban ringan pada tahun 2015 itu sebanyak 138 orang," sebutnya.

Frans menambahkan, kerugian materil pada Operasi Ramadniya menurun hingga 39 persen. Jumlah kerugia materil selama operasi mencapai Rp398,95 Juta, sedangkan kerugian materil pada operasi tahun 2015 mencapai Rp635,2 juta.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024