Mamuju (ANTARA Sulbar) - Kandidat calon gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Muh. Asri Anas menyatakan, masih menunggu hasil survei untuk memastikan dirinya tetap maju bertarung dalam kontestasi pemilihan gubernur Sulbar 2017.

"Tidak benar saya batal maju di Pilgub Sulbar. Hal ini saya tegaskan untuk memberikan jawaban yang begitu banyak pertanyaan dari wartawan maupun dari warga Sulbar dan pendukung saya baik melalui SMS, Watsaap, BBM, e-mail, maupun pertanyaan serupa di media sosial. Handphone saya sampai hang, mendapatkan banyak SMS dari warga terkait rumor saya mundur dari pencalonan," kata Asri saat dikonfirmasi, Sabtu.

Melalui kesempatan ini, Asri yang juga Pimpinan Badan Anggaran MPR RI itu menegaskan komitmennya sampai detik ini untuk tetap mencalonkan gubernur Sulbar.

"Keputusan kita tetap mencalonkan gubernur, tidak ada perubahan," kata Asri.

Kendati demikian, Asri menegaskan bahwa dirinya untuk sementara ini menunggu hasil survei dari sebuah lembaga survei independen untuk mengetahui sejauh mana elektabilitasnya jika ikut Pilgub Sulbar 2017.

"Hasil surveinya Insya Allah keluar sekitar tanggal 18 Juli 2016. Ini hasil survei yang tidak main-main. Samplingnya besar dan margin error-nya sangat-sangat kecil," kata Asri.

Asri yang berpasangan dengan Marsekal Muda (Purn) TNI Yan Manggesa di Pilgub Sulbar ini menegaskan bahwa survei ini nantinya bisa menjadi salah satu tolok ukur dirinya untuk lanjut atau tidak di Pilgub Sulbar.

"Survei ini meneropong secara menyeluruh mengenai Pilkada Sulbar. Survei yang benar-benar mengukur kekurangan dan kelebihan kami jika maju di Pilgub. Termasuk potensi perolehan suara per wilayah dan sebagainya," kata Asri.

Pasangan Asri-Yan Manggesa (AMAN) jauh-jauh hari telah berkomitmen maju di Pilgub Sulbar melalui jalur independen. Setelah revisi UU Pilkada keluar dan disahkan oleh Dewan maka jalur independen di Pilkada semakin dipersulit.

Tak hanya Asri Anas, Calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berulangkali mengakui bahwa revisi UU Pilkada sangat memberatkan independen.

Asri juga mengakui hal tersebut bahwa regulasi terbaru UU Pilkada sangat menyulitkan independen. Kendati demikian, Asri memastikan timnya terus mengumpulkan KTP di lapangan.

"Metode dan cara kami mengumpulkan KTP berbeda dengan yang lain. Ini merupakan strategi yang tidak bisa kami jelaskan. Namun tim masih terus jalan," kata Asri.

Asri yang merupakan peraih suara terbanyak di DPD RI ini tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa revisi UU Pilkada begitu memberatkan calon independen. Komitmen kami dari awal maju lewat independen, bukan jalur partai politik. Kami tidak menyangka begitu besarnya halangan bagi independen untuk maju di Pilkada," kata Asri.

Dalam beberapa road show yang dilalukan Asri dengan warga di Sulbar, terlihat dukungan itu sangat besar. Setiap kegiatan yang diadakan dihadiri ribuan warga Sulbar. Terbaru, halal bihalal yang diadakan Asri Anas dikediamannya di Tapango Polman dihadiri ribuan warga dan juga para calon gubernur seperti Suhardi Duka dan Ali Baal Masdar.

Dukungan untuk Asri maju di Pilgub tak hanya datang dari tokoh lokal. Dukungan itu juga datang dari tokoh nasional seperti Wakil Ketua MPR Oesman Sapta, Ketua DPD Irman Gusman, serta beberapa elite parpol di Jakarta yang terus mendorong dirinya maju jadi gubernur Sulbar.

"Tetapi kita harus realistis melihat peluang. Dan kita harus bicara beberapa kemungkinan-kemungkinan. Untuk itu kami menunggu hasil survei terbaru," kata Asri. 

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024