Mamuju (ANTARA Sulsel) - Daftar Penduduk Potensial Pemilih pemilu (DP4) Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, melonjak drastis jika dibandingkan dengan data DPT saat pilkada yang lalu.
"Jumlah DP4 kenaikannya mencapai 50.000 jiwa. Ini yang memang harus dicermati," kata Ketua KPU Matra Ishak Ibrahim di Mamuju Utara, Jumat.
Ia mengatakan bahwa peningkatan pemilih yang cukup signifikan terutama terjadi di desa Pedanda, kecamatan Pedongga, dimana saat pilkada lalu data DPT nya berjumlah 822 pemilih, kemudian dalam DP4 terbaru menjadi 7.144 pemilih.
Karena itu sambung dia, pada awal September nanti pihaknya akan melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) ulang untuk menyesuaikan data DP4 yang diberikan Kemendagri tersebut dengan kondisi real dilapangan.
"Ada kemungkinan DP4 yang diserahkan pemerintah daerah ke pemerintah pusat ini, adalah DP4 bukan pertanggal 10 Desember 2015, bisa jadi ini DP4 tahun 2014 atau 2013, karena di DP4 yang sekarang ini ada nama yang sudah kami hapus kok muncul lagi, sudah dinyatakan meninggal muncul lagi," terangnya.
Sementara itu, Ketua Panwaslih Matra Nasrul Natsir menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan secara cermat terhadap Coklit ulang yang akan dilakukan KPU Matra, itu untuk menjamin data DPT yang dihasilkan benar-benar telah sesuai dengan kondisi lapangan.
"Pasti kami akan mendapimpingi PPDP (Petugas Pemutakhiran Daftar Pemilih) saat melakukan coklit nanti, ini kan sifatnya pengawasan yang melekat," ujar Narul Natsir.
"Jumlah DP4 kenaikannya mencapai 50.000 jiwa. Ini yang memang harus dicermati," kata Ketua KPU Matra Ishak Ibrahim di Mamuju Utara, Jumat.
Ia mengatakan bahwa peningkatan pemilih yang cukup signifikan terutama terjadi di desa Pedanda, kecamatan Pedongga, dimana saat pilkada lalu data DPT nya berjumlah 822 pemilih, kemudian dalam DP4 terbaru menjadi 7.144 pemilih.
Karena itu sambung dia, pada awal September nanti pihaknya akan melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) ulang untuk menyesuaikan data DP4 yang diberikan Kemendagri tersebut dengan kondisi real dilapangan.
"Ada kemungkinan DP4 yang diserahkan pemerintah daerah ke pemerintah pusat ini, adalah DP4 bukan pertanggal 10 Desember 2015, bisa jadi ini DP4 tahun 2014 atau 2013, karena di DP4 yang sekarang ini ada nama yang sudah kami hapus kok muncul lagi, sudah dinyatakan meninggal muncul lagi," terangnya.
Sementara itu, Ketua Panwaslih Matra Nasrul Natsir menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan secara cermat terhadap Coklit ulang yang akan dilakukan KPU Matra, itu untuk menjamin data DPT yang dihasilkan benar-benar telah sesuai dengan kondisi lapangan.
"Pasti kami akan mendapimpingi PPDP (Petugas Pemutakhiran Daftar Pemilih) saat melakukan coklit nanti, ini kan sifatnya pengawasan yang melekat," ujar Narul Natsir.