Makassar (ANTARA Sulsel) - Makossi atau sejenis permainan asli Tana Toraja yang dijadikan media untuk belajar bahasa Inggris menyita perhatian saat Pameran Pendidikan hasil karya guru dan siswa di Toraja, Sulawesi Selatan.

"Program-program semacam ini harus dapat dikembangkan dan ditiru sekolah lainnya di Tana toraja," seperti disampaikan Bupati setempat, Nico Biringkanae dalam siaran persnya diterima Rabu.

Menurut dia, saat kunjungan di lokasi pameran pendidikan Pasar Seni Kota Makale, sangat terkesan termasuk dengan program digagas USAID Prioritas yang telah banyak mengispirasi guru dan siswa menciptakan kreatifitas pola pengajaran baru.

Nico juga terlihat senang melihat cara siswa menjelaskan media pembelajaran itu terpajang di stand Pameran. Bahkan dirinya membeli beberapa pajangan karya siswa yang menarik di stand SD Negeri 183 Balla Bittuang

Pihaknya berharap program-program USAID Prioritas dapat dikembangkan dan juga dilakukan di sekolah-sekolah lainnya di Tana Toraja meski bukan bagian dari sasaran program.

Sementara Sekertaris Daerah Tana Toraja Enos Karoma, saat menutup pameran tersebut berharap sekolah-sekolah yang bukan sasaran program USAID Prioritas bisa memanfaatkan fasilitatornya yang berada di daerah untuk belajar mengembangkan sekolah.

Dirinya juga mengharapkan sekolah yang non sasaran program USAID Prioritas dapat berkunjung ke sekolah mitra, terutama empat sekolah sasaran yang ditunjuk jadi Good Practice Schools atau GPS.

Tidak hanya Makossi, media pembelajaran lainnya yang juga dipamerkan adalah media tangga nada dengan botol yang berisi air.

Botol-botol tersebut diisi dengan air dalam jumlah tertentu dan ketika dipukul mengeluarkan bunyi tangga nada berbeda-beda seperti do, re, mi, fa, so, la si, do dan seterusnya sesuai dengan besaran air dalam botol tersebut.

Sebelumnya, wakil Bupati Tana Toraja Victor Datuan Batara yang membuka pameran pada 26 Agustus lalu mengharapkan inovasi pembelajaran mengimplementasikan dengan metode pembelajaran `active learning` bukan lagi metode ceramah.

"Guru harus menguasai metode pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa agar bisa lebih baik,"ujar Viktor.

Pameran Pendidikan ini diketahui merupakan rangkaian dari peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71 tahun dan dipusatkan di pasar Seni Kota Makale diikuti 40 sekolah dari SD, SMP Adiwiyata, SMK dan sekolah mitra USAID Prioritas.

Sebagai juara Pertama dalam pameran itu SDN 102 Makale, merupakan sekolah sasaran USAID Prioritas, Juara II, SD Katolik Renya Rosari, bekas sekolah sasaran USAID PRIORITAS.

Penilaian dilakukan berdasarkan kreatifitas pameran di stand, baik dari segi pembelajaran, MBS maupun praktik lainnya. 

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024