Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar memediasi pertemuan antara kelompok organisasi kemasyarakatan Front Pembela Islam (FPI) dan pengurus Gereja Toraja Bontomarannu hingga tercipta kesepakatan bersama untuk saling menjaga demi terciptanya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Makassar.

Pertemuan yang dilakukan di kediaman pribadi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto Jalan Amirullah dan ditutup dengan kesepakatan bersama dan disaksikan unsur Tripika setelah kedua kelompok ormas terlibat ketegangan beberapa hari ini.

"Kita tidak ingin ada masalah yang terjadi setelah ketegangan itu, makanya saya berkoordinasi dengan Polrestabes dan Kodim untuk mempertemukan kedua kelompok itu agar tidak ada lagi kesalahpahaman," kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Minggu.

Wali kota dalam pertemuan kedua belah pihak, antara FPI dan Pengurus Gereja Toraja Bontomarunnu mengatakan, kedua pihak sepakat untuk bersama-sama menjaga keamanan agar tetap kondusif dan mengimbau semua anggota dari kedua ormas agar tidak terpancing provokasi yang bisa menyebabkan perpecahan antara sesama warga.

"Insya Allah kedua pihak sudah sepakat menjaga keamanan Kota Makassar tetap kondusif, semua sudah kembali normal. Kita harus jaga persaudaraan dan mengedepankan toleransi antara sesama, apalagi ini disaksikan oleh Danramil dan Kapolsek," katanya.

Terkait pemicu ketegangan kedua belah pihak yakni rencana pembangunan Gereja Toraja Klasis Makassar Jemaah Bunturannu yang berlokasi di Jalan Cendrawasih III Nomor 7 itu, pihaknya sudah mengambil langkah cepat setelah melihat reaksi penolakan dari masyarakat.

Menurut wali kota, kegiatan keagamaan di Makassar menjadi kekuatan sosial bagi pemerintah dan masyarakat. Olehnya itu, ia mengimbau seluruh warganya dari berbagai latar agama untuk menjaga kebersamaan dan tetap bersatu tidak terprovokasi dengan adanya aksi penolakan renovasi rumah ibadah oleh salah satu ormas.

"Pemerintah kota mengayomi seluruh warganya, apapun agamanya. Wali kota adalah pemimpin bagi seluruh umat beragama di Makassar," tegas Danny.

Diketahui FPI menolak renovasi Gereja Toraja Klasis Makassar Jemaah Bunturannu atas dasar keluhan warga yang menyampaikan aktifitas ibadah di gereja kerap menimbulkan kemacetan. Mereka menuntut pihak gereja melengkapi izin Amdal Lalin renovasi yang tengah berlangsung.

"Penolakannya bersifat teknis dan pihak gereja bersedia melengkapi persyaratan yang menjadi tuntutan. Ini masalah teknis, komunikasi dan kordinasi. Kita akan bertemu ormas tersebut secepatnya dan menyelesaikan permasalahan ini," tegas Danny.

Di tengah jemaat gereja, Wali Kota Danny juga menyampaikan saat ini Makassar tengah menjadi perhatian dunia. Hal itu tergambar dari tiga pertemuan berskala nasional dan internasional yang diikutinya pekan lalu. Apresiasi kota dan negara - negara lainnya terhadap Makassar sangat luar biasa. Menurutnya, apresiasi itu berkat kekompakan dan keunggulan yang berhasil diraih oleh Makassar.

Pentahbisan Pastori Gereja Jemaat Biringkanayya turut dihadiri legislator DPRD Makassar, Mesakh Raymond Rantepadang, dan Mario David, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Makassar Nielma Palamba, Kepala Badan KB Makassar Daniel Pakambanan serta Camat Tamalanrea Kaharuddin Bakti.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024