Mamuju (ANTARA Sulbar) - Kelapa dalam di Provinsi Sulawesi Barat rusak sekitar 7,617 hektare karena sudah berumur tua dan tidak produktif lagi untuk dikembangkan.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar, Tanawali di Mamuju, Selasa, mengatakan, luas tanaman komoditi kelapa dalam di Sulbar mencapai 47,504 hektare tersebar pada lima Kabupaten di Sulbar.

Ia mengatakan, sekitar 36,450 hektare diantara kelapa dalam itu masih menghasilkan sekitar 36.450 hektare sementara 7,617 diantaranya dinyatakan rusak karena berumur tua dan tidak menghasilkan lagi.

Sementara menurut dia, masih terdapat sekitar 3.437 hektare lahan potensial untuk mengembangkan komoditi tanaman kelapa.

Menurutnya, masih luasnya tanaman kelapa dalam yang rusak mengakibatkan produksi komoditi kelapa dalam menurun disamping areal lahan juga abanyak dijadikan sebagai pemukiman.

Ia mengatakan, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) salah satu daerah penghasil Kelapa Dalam di wilayah Sulbar dengan total produksi per tahun mencapai 18.808 ton dengan luas areal lahan sebanyak 20.914 Ha.

Menurut dia, tanaman perkebunan kelapa dalam mesti dikembangkan karena akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kelapa dalam dapat diolah sebagai minyak goreng dan batangnya pun bisa dijadikan bahan baku kerajinan.mobilier.

Selain kabupaten Polman, tercatat daerah penghasil kelapa dalam terbesar kedua di Sulbar adalah Kabupaten Majene dengan total produksi mencapai 10.353.

Kemudian di tempat ketiga penghasil kelapa dalam ada di wilayah kabupaten Mamuju Utara dengan total produksi mencapai 4.474 ton per tahun, Mamuju produksi berkisar 4.367 ton per tahun terendah adalah Kabupaten Mamasa yang hanya mencapai total produksi sebanyak 1 ton per tahun.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024