Bantaeng (ANTARA Sulsel) - Pencanangan Gerakan Tanam 1.000 titik komoditi padi dan jagung se-Sulewesi Selatan untuk Kabupaten Bantaeng dipusatkan di Desa Batukaraeng, Kecamatan Pa'jukukang pada 19 titik.

"Kegiatan ini hendaknya dijadikan sebagai motivasi para petugas pertanian, petani dan masyarakat secara umum sebagai pelaku pembangunan menuju swasembada pangan di Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Bantaeng," ujar Wakil Bupati Bantaeng H Muhammad Yasin pada pencanangan Gerakan Tanam 1.000 Titik di Bantaeng, Selasa.

Muhmmad Yasin didampingi Ketua DPRD H. Sahabuddin, Dandim 1410 Letkol Inf. Sandi Kamidianto, Kepala Kejaksaan Negeri Erry Pudyanto, Kapolres Bantaeng Adip Rodjikan, Perwakilan Pengadilan Negeri serta segenap Pimpinan SKPD turun langsung menanam padi dan jagung diatas lahan seluas masing-masing 10 hektare.

Program ini didasarkan pada SK Gubernur yaitu Gerakan 1000 Good atau Gerakan 1000 Kebaikan (G 1000 G) yang secara serentak dilaksanakan pada pukul 10.00 wita untuk mencapai Rekor Muri dan merupakan rangkaian hari ulang tahun ke-347 Sulsel.

"Gerakan tanam serentak ini salah satu upaya Pemerintah dalam rangka mempercepat realisasi pencapaian luas tambah tanam guna meningkatkan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Indonesia," kata Wabup.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan berdasar pada lokasi dan lahan tanam padi, jagung, dan kedelai yang telah ditentukan sebelumnya yaitu di Kecamatan Pa'jukukang, Bantaeng, Uluere, Tompobulu, Gantarangkeke, Eremerasa dan Bissappu.

Secara spesifik ditetapkan 19 titik penanaman yaitu Desa/Kelurahan Batukaraeng, Lamalaka, Bonto Tallasa, Bonto Rannu, Campaga, Tombolo, Lonrong, Ulugalung, dan Bonto Salluang. Dengan total komoditi padi 47 hektare di tujuh titik lokasi, dan komoditi jepang 103 hektare di 12 titik.

Padi dan jagung yang ditanam secara serentak ini nantinya akan dipanen pada tiga hingga empat bulan kedepan.

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024