Makassar (Antara Sulsel) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan setelah sukses membentuk Satuan Tugas (Satgas) Interdiksi Airport, kini membentuk lagi Satgas Interdiksi Seaport untuk mempersempit ruang gerak para pengedar narkoba internasional.
"Jadi waktu itu di awal September, Pak Gubernur Sulsel membentuk Satgas Interdiksi Terpadu, kemudian pak Kepala BNNP Sulsel Brigjen Pol Agus Manalu kemudian menspesifikkan menjadi dua bagian lagi yakni Satgas Airport dan Satgas Seaport," ujar Humas BNNP Sulsel Andis Suryandis di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, pembentukan Satgas Interdiksi Seaport ini hanya berselang sekitar seminggu lebih setelah pembentukan Satgas Airport agar pola koordinasi lebih fokus pada wilayah udara maupun laut.
"Kita melihatnya pada keefektifan dan intensifikasinya. Jadi koordinasi dibagian laut sama yang anggota di laut saja, begitu juga dengan di udara. Nanti juga hasilnya dilaporkan pada Satgas Interdiksi Terpadu," jelasnya.
Ia mengatakan, pembentukan tim interdiksi airport dan seaport lebih kepada penyempitan ruang gerak para pengedar narkoba melalui jalur udara yang sudah transinternasional.
Adapun tim interdiksi airport ini yakni pihak dari Kementerian Wilayah Dirjen Bea Cukai, Direktorat Narkoba Polda Sulsel, Direktorat Intelkam, Kanwil Kemenkumham, Otoritas Penerbangan, Keimigrasian, Kantor Karantina Pertanian dan Badan Intelijen Negara (BIN) Sulsel, BBPOM dan lainnya.
Sedangkan pada tim interdiks Seaport hampir sama dengan tim dari airport, hanya saja pada seaport juga masuk dari Otoritas Kepelabuhanan dan lainnya.
"Semuanya ada di dalam. Jadi bukan cuma dari BNNP Sulsel tapi semuanya tim dari lintas lembaga atau institusi ada didalamnya dan semuanya padu," katanya.
Tujuan Pembentukan tim adalah untuk meningkatkan pencegahan pemberantasan penyalahgunaan peredaran gelap narkotika di wilayah hukum Sulsel.
Menurutnya, sudah saatnya secara bersama – sama memberantas peredaran narkoba di wilayah Sulsel yang frekuensinya setiap tahun terus meningkat.
Dengan terbentuknya tim tersebut, diharapkan tidak ada lagi ego sektoral masing-masing instansi dalam penindakan di lapangan. pihaknya juga berharap upaya ini dapat menekan peredaran narkotika yang masuk ke Makassar.
"Jadi waktu itu di awal September, Pak Gubernur Sulsel membentuk Satgas Interdiksi Terpadu, kemudian pak Kepala BNNP Sulsel Brigjen Pol Agus Manalu kemudian menspesifikkan menjadi dua bagian lagi yakni Satgas Airport dan Satgas Seaport," ujar Humas BNNP Sulsel Andis Suryandis di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, pembentukan Satgas Interdiksi Seaport ini hanya berselang sekitar seminggu lebih setelah pembentukan Satgas Airport agar pola koordinasi lebih fokus pada wilayah udara maupun laut.
"Kita melihatnya pada keefektifan dan intensifikasinya. Jadi koordinasi dibagian laut sama yang anggota di laut saja, begitu juga dengan di udara. Nanti juga hasilnya dilaporkan pada Satgas Interdiksi Terpadu," jelasnya.
Ia mengatakan, pembentukan tim interdiksi airport dan seaport lebih kepada penyempitan ruang gerak para pengedar narkoba melalui jalur udara yang sudah transinternasional.
Adapun tim interdiksi airport ini yakni pihak dari Kementerian Wilayah Dirjen Bea Cukai, Direktorat Narkoba Polda Sulsel, Direktorat Intelkam, Kanwil Kemenkumham, Otoritas Penerbangan, Keimigrasian, Kantor Karantina Pertanian dan Badan Intelijen Negara (BIN) Sulsel, BBPOM dan lainnya.
Sedangkan pada tim interdiks Seaport hampir sama dengan tim dari airport, hanya saja pada seaport juga masuk dari Otoritas Kepelabuhanan dan lainnya.
"Semuanya ada di dalam. Jadi bukan cuma dari BNNP Sulsel tapi semuanya tim dari lintas lembaga atau institusi ada didalamnya dan semuanya padu," katanya.
Tujuan Pembentukan tim adalah untuk meningkatkan pencegahan pemberantasan penyalahgunaan peredaran gelap narkotika di wilayah hukum Sulsel.
Menurutnya, sudah saatnya secara bersama – sama memberantas peredaran narkoba di wilayah Sulsel yang frekuensinya setiap tahun terus meningkat.
Dengan terbentuknya tim tersebut, diharapkan tidak ada lagi ego sektoral masing-masing instansi dalam penindakan di lapangan. pihaknya juga berharap upaya ini dapat menekan peredaran narkotika yang masuk ke Makassar.