Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar menyatakan pertumbuhan ekonomi di kota berjuluk "Anging Mammiri" itu selama sembilan tahun terakhir selalu berada tujuh persen dan bahkan untuk ekonomi kreatif sudah di angka sembilan persen.

"Tingkat pertumbuhan ekonomi di Makassar dalam rentang waktu sembilan tahun terakhir ditentukan oleh berbagai faktor di antaranya pertumbuhan ekonomi kreatif yang terbilang signifikan," ujar Wakil Wali Kota Makassar Dr Syamsu Rizal di hadapan pelaku usaha ekonomi kreatif di Makassar, Kamis.

Dalam seminar prospek industri kreatif yang diikuti oleh berbagai komunitas kreatif di Makassar yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif Nasional itu menghadirkan para pelaku ekonomi kreatif di kota ini.

Deng Ical -- sapaan akrab wakil wali kota mengatakan, peran pemerintah dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat hanya sebagai pendorong dalam memberikan stimulan dan juga menggerakkan enterpreneur.

Wawali yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Makassar itu memaparkan perkembangan ekonomi dari tahun ke tahun serta melihat perbandingan APBD dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di kota Makassar.

"APBD Kota Makassar berada diangka Rp3,5 triliun sementara PDRB per Agustus mencapai Rp102 triliun, atau hanya sekitar 2,7 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tidak tepat jika dikatakan pemerintahlah yang mensejahterakan masyarakat, tetapi lebih pada fungsi sebagai stimulan," ucapnya.

Sedangkan pada pertumbuhan ekonomi kreatif yang mampu berada di angka 8 hingga 9 persen untuk Kota Makassar, selain karena masyarakat dengan berbagai komunitas penggerak yang memang kreatif juga karena didukung oleh kebebasan melakoni aktivitas.

"Ekonomi kreatif di Kota Makassar, jika awalnya hanya dikenal dengan kuliner seafoodnya, kini semakin meluas dengan berbagai jenis seperti coto, dan pallubasa," sebutnya.

Bahkan berbagai kreatifitas dari segi perfilman, lanjut dia, juga telah mampu masuk dalam tataran nasional seperti film Athirah garapan Riri Riza dan Mira Lesmana serta film Uang Panai, Dumba Dumba, Sumiati, dan Juga Bombe yang semuanya adalah karya anak Makassar.

Menurut dia, hal ini patut mendapat apresiasi dan dukungan sehingga seminar yang digelar saat ini diharapkan mampu menjadi sarana untuk bertemunya orang orang kreatif untuk saling berbagi kiat dan faktor-faktor produksi, sehingga lebih mampu meningkatkan produktifitas.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024