Mamuju (ANTARA Sulbar) - Wilayah Daerah Terpencil yang ada di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, mendapat perhatian serius dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) periode 2015-2019, untuk mendukung penguatan pelayanan kesehatan (Yankes) primer.

"Kemenkes RI merancang program Nusantara Sehat, yaitu program berbasis tim dengan maksud memberikan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK) serta di Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) selama 2 tahun. Nah, daerah Mamuju pun dapat perhatian serius dari pemerintah pusat," kata Pendamping Pusat tim Nusantara Sehat Puskesmas Kalumpang, Helvi Yunida dalam kegiatan penerimaan tim Nusantara Sehat di ruang pola kantor Bupati Mamuju di Mamuju, Kamis.

Tim yang tergabung dalam Nusantara Sehat direkrut secara on line, kemudian dilakukan tes Psikotes, tes FGD (Focus Group Discussion) dan beberapa tes lain.

"Sistem Rekruitmen dilakukan secara ketat. Peserta tim Nusantara Sehat dilatih selama 35 hari. Khusus untuk daerah Mamuju maka tim Nusantara Sehat berjumlah 31 orang," katanya.

Helvi menyebutkan, tim Nusantara Sehat ini adalah gabungan dari orang-orang yang luar biasa, mereka telah direkrut secara online dari seluruh penjuru nusantara, kemudian dilatih selama 35 hari.

"Tidak hanya itu, mereka juga dilakukan pembekalan sehingga fisiknya di uji, ilmu pengetahuannya di uji, mentalnya juga di uji," terangnya.

Di Kabupaten Mamuju, terdapat 5 Puskesmas dari 3 kecamatan DTPK dan DBK yang kini tersentuh oleh tangan Tim Nusantara Sehat periode II tahun 2016.

Di antaranya kata dia, Puskesmas Salissingan Kecamatan Kepulauan Bala-Balakang, Puskesmas Kalumpang, Puskesmas Karama dan Puskesmas Karataun Kecamatan Kalumpang, serta Puskesmas Hinua Kecamatan Bonehau.

Kepala Dinas Kesehatan Mamuju, dr Hajrah As`ad menyebutkan, daerah Mamuju merupakan penerima Tim Nusantara Sehat terbanyak dari setiap kabupaten di Sulbar, yaitu 5 tim yang ditempatkan di 5 puskesmas, sementara kabupaten lain seperti Mamuju tengah dan Mamasa hanya menerima 2 tim.

"Kita berterimakasih kepada Kementerian Kesehatan yang sudah menfasilitasi dan mendukung proposal yang kami ajukan. Untuk sementara tersisa satu puskesmas lagi di DTPK dan DBK yaitu Puskesmas Bonehau. Semoga tahun mendatang Puskesmas Bonehau bisa didaftar sebab memang di Kabupaten Mamuju ada 6 DTPK yang memang SDM nya sama sekali jauh dari memadai," ungkap Hajrah.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr H Ahmad Azis menyampaikan kepada Tim Nusantara Sehat wilayah Kabupaten Mamuju agar benar-benar mampu bekerja sama dengan petugas kesehatan di Puskesmas tempat mereka bertugas, sehingga pelayanan kesehatan dapat meningkat dan masayarakat dapat memahami pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat.

Misi pertama Pemerintah Kabupaten Mamuju ialah Meningkatkan Layanan Masyarakat melalui Dukungan Kesehatan Gratis dan Pendidikan Gratis. Ini menandakan, Pemkab Mamuju fokus pada aspek kesehatan dan pendidikan.

Sebelum para tim menuju ke daerah terpencil tempat mereka bertugas, Bupati Habsi Wahid memaparkan kondisi dasar ketiga kecamatan DTPK dan DBK tersebut.

"Daerah Kalumpung sana, mayoritas mayarakatnya beragama nasrani, jadi adik-adik harus paham dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat. Di sana juga ada suatu adat tertentu. Demikian juga di puskesmas lain, di Kalumpang dan Bonehau. Sementara di Salissingan itu mayoritas beragama muslim, mungkin adik-adik akan bertemu masyarakat dengan berbagai macam latar belakang pendidikan," pesan Habsi Wahid.

Dia menitip pesan kepada Tim Nusantara Sehat, agar turut mengawasi pelayanan di daerah terpencil. Segera dilaporkan apabila terdapat pelayanan dari petugas kesehatan di puskesmas yang memungut biaya.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024