Makassar (ANTARA) - PT PLN (Persero) menghadirkan listrik 24 jam bagi 116 keluarga di enam dusun terpencil di Kabupaten Wajo, sebagai komitmen untuk terus mencapai target rasio elektrifikasi 100 persen dengan pemenuhan listrik di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Sulawesi Selatan.
Enam dusun yang berhasil terlistriki yakni Dusun Mellengnge, Desa Cinnong Tabi; Dusun Abbatange, Desa Watanrumpia; Dusun Lagoari, Desa Lagoari; Dusun Leweng, Desa Leweng; Dusun Uraiyang, Desa Uraiyang; Dusun Tengnga, Desa Watanrumpia; Dusun Matapasae, Desa Salobulo; Dusun Mattoanging, Desa Sumpang Minangae di Kabupaten Wajo.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin di Makassar, Kamis, optimistis dengan hadirnya listrik dapat meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat di daerah 3T.
Dia mengakui tidaklah mudah melistriki enam Dusun di Kabupaten Wajo. Medan yang dilalui cukup ekstrem dan butuh waktu sekitar 30-37 km dari Kota Sengkang, Kabupaten Wajo bagi petugas untuk memobilisasi material.
Namun lanjut Andy, tantangan tersebut tidak menjadi penghalang bagi petugas PLN dalam melistriki desa.
"Kami juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah setempat bersama masyarakat yang turut membantu petugas PLN dalam hal mobilisasi material," ujar Andy.
Andy merinci guna menyalurkan listrik ke enam dusun tersebut, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 5,14 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 7,58 kms, serta 8 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 400 kilo Volt Ampere (kVA).
Hingga September 2023, realisasi rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan mencapai 99,99 persen, sedangkan rasio desa berlistrik telah mencapai 100 persen.
Andy bersyukur berkat dukungan masyarakat dan pemangku kepentingan, desa dan dusun tersebut dapat teraliri listrik demi tercapainya kesejahteraan masyarakat.
Kepala Desa Cinnong Tabi Tune menjelaskan hadirnya listrik PLN, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, khususnya dalam pompanisasi persawahan bagi warga Desa Cinnong Tabi.
“Desa Cinnong Tabi ini, mayoritas merupakan petani. Harapannya dengan hadirnya listrik ini, pompanisasi persawahan tidak lagi menggunakan bahan bakar, dikarenakan bahan bakar di sini terbatas,” ujarnya.
Kata dia, kehadiran listrik di desanya sudah dinantikan sejak lama. Apalagi, ada pula warga yang sengaja pindah tempat tinggal karena tidak adanya listrik.
“Sudah lama sekali listrik ini kita nantikan, syukur alhamdulillah semoga dengan masuknya listrik bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan tidak ada lagi warga yang mengeluh karena tidak ada listrik. Terima kasih PLN,” ujarnya.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLN hadirkan listrik 24 jam di 6 dusun terpencil Kabupaten Wajo