Mamuju (ANTARA Sulbar) - Pasangan calon guberur dan calon wakil gubernur Sulawesi Barat, ikut menandatangani pakta integritas dalam menyongsong pelaksanaan pemilihan gubernur (Pilgub) Sulbar, 15 Februari 2017.

Proses penandatangan pakta integritas yang diinisiasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI ini dihadiri pasangan Suhardi Duka-Kalma Katta, pasangan Salim S Mengga-Hasanuddin Masud dan calon gubernur, Ali Baal Masdar meskipun calon wakil gubernur Enny Anggraeni Anwar tak sempat hadir di salah satu hotel di Mamuju, Jumat.

Penandatanganan pakta integritas ini juga disaksikan Ketua Bawaslu RI, Prof Muhammad, Staf Ahli Kemendagri Bidang Pemerintahan, Suhajar Diantoro, pimpinan Bawaslu RI, Narsullah, Asisten KASN Bidang Pengaduan dan Penyelidikan, Dra.Nurhasni MA, Ketua KPU Sulbar, Usman Suhuria, Ketua Bawaslu Sulbar, Busran Riandhi.

Selain itu, sejumlah anggota KPU Sulbar, Anggota Bawaslu Sulbar, Anggota KPU Sulbar, Kepala Kesbangpol se Sulbar, Satpol PP, Akademisi/Kampus, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh masyarakat, Ormas, LSM, Mahasiswa dan pelajar serta para wartawan, pimpinan Bawaslu RI,

Bukan hanya penandatanganan pakta integritas, namun pasangan calon gubernur ini juga menyampaikan ikrar kampanye damai.

Pimpinan Bawaslu RI, Nasrullah mengatakan, ikrar yang dibacakan pasangan calon dan penyelenggara ini dimaksudkan untuk menghadirkan pesta demokrasi yang damai, lancar, jujur tanpa ada interpensi dari pihak mana pun juga.

"Pakta integritas tersebut bertujuan agar pemilihan kepala daerah berlangsung secara fair, jujur, tidak mengintervensi penyelenggara, menggunakan isu sara maupun politik uang," kata Nasrullah.

Karena itu kata dia, semua pasangan calon gubernur untuk bisa menjaga nilai-nilai demokrasi yang telah terbangun cukup baik selama ini.

"Pilgub Sulbar tak boleh dinodai dengan praktek-praktek kecurangan. Maka dari itu, kita harus berkomitmen menjunjung tinggi nilai demokrasi itu sendiri," pesan Nasrullah.

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024