Makassar (ANTARA Sulsel) - Aksi Super Damai Dua Desember bertajuk gelar sajadah disertai doa bersama diikuti ribuan massa di Lapangan Karebosi dan Anjungan Losari, berjalan aman dan damai di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Kegiatan ini berjalan aman dan damai serta patut di jadikan contoh di daerah lain. Kita datang untuk Islam, semua ada di sini, Gubernur, Kapolda, Pangdam, Wali Kota dan para ulama dan jamaah lainya," ucap Panglima Kodam VII Wirabuana Mayjen Agus Surya Bakti di Lapangan Karebosi, Jumat.

Menurut dia, aksi super damai yang berjalan di Kota Makassar berlangsung kondusif. Selain itu terbukti kebersamaan yang terjalin sesama muslim dengan membagi-bagikan makanan dan minuman, menolong peserta yang lapar maupun pingsan lalu dibawa ambulans ke rumah sakit saat berjalan berpanas-panasan.

"Itulah Islam sama-sama kita saling menghormati, membantu dan tolong menolong. Saya sangat salut. Ini menunjukkan bahwa kota kita aman dan menyejukkan untuk kemajuan Indonesia dan NKRI yang kita cintai bersama," ujar dia.

Sementara Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan pada kesempatan itu menyampaikan rasa terima kasihnya karena kegiatan ini berlangsung aman dan damai dengan suasana kondusif. Meski demikian, dirinya mengutip pernyataan dari dunia barat bahwa bilamana ada terkumpul massa lebih dari 10 ribu maka berpotensi kerusuhan, tapi hal itu terbantahkan.

"Dari luar sana menyatakan seperti itu, tapi faktanya ini lebih dari ratusan ribu, alhamdulilah aman. Ini berarti Islam itu betul-betul rahmatan lil alamin," tutur Anton.

Kendati dengan penanganan kasus Gubernur DKI Jakarta non aktof Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, kata dia, pihak kepolisian sudah bertindak sesuai dengan penanganan hukum yang berlaku secara profesional.

"Kepolisian tentu menegakkan amar makruf nahi mungkar. Yang bisa tersangkakan Ahok itu adalah Polri. Maka, tentu Polri akan mengawal hukum seadil-adilnya. Jangan takut, saya akan ikut mengawal, karena saya juga seorang muslim," papar dia dengan suara cukup lantang.

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyatakan sangat gembira dengan kegiatan tersebut karena berlangsung aman dan damai tanpa ada ganguan berarti sampai kegiatan ini berakhir. Dirinya menyatakan sikap akan menyampaikan aspirasi ini ke tingkat pimpinan lebih tinggi.

"Saya tentu meneruskan aksi kita hari ini, seperti pada aksi sebelumnya dilakukan. Ini kehendak kita semua. Kita berharap semua proses berjalan dengan cepat sehingga kita kembali berkonsentrasi di jalan syariat Islam pada kehidupan kita semua," ungkapnya

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengemukakan bahwa sebelum dan sesudah kegiatan ini terus berkoordinasi dengan Kapolrestabes Makassar dan Komandan Kodim 1408/BS Makassar untuk terus menjaga kemananan.

"Saya terus berkoordinasi selama tiga hari sampai kegiatan ini selesai sekarang. Harapan kami akhirnya terwujud tidak ada riak-riak atau ancaman yang berpotensi kericuhan, semua berjalan lancar aman dan damai," katanya.

Dalam kegiatan itu ada tujuh poin yang disampaikan perwakilan peserta aksi dengan intinya bahwa tetap mencintai NKRI dan penegakan supermasi hukum di Indonesia.

Sebelum massa berkumpul di lapangan Karebosi, ribuan massa terlebih dahulu melaksanakan salat Jumat di Masjid Al Markaz Al Islami dan Mesjid Raya. Usai salat Jumat peserta aksi kemudian berjalan kaki dari Masjid Al Markaz ke Lapangan Karebosi berjarak lebih dari tiga kilo meter.

Sepanjang jalan jalur Long march peserta aksi dikawal aparat keamanan TNI dan Polri termasuk Satuan Polisi Pamong Praja. Meski terik matahari cukup menyengat ribuan massa tetap berjalan kaki menuju titik kumpul terakhir di Lapangan Karebosi.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024