Makassar (Antara Sulsel) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Pariwisata mulai melirik potensi pendapatan dan peningkatan ekonomi di bidang pariwisata dengan memprioritaskan pengembangan destinasi-destinasi baru di Sulsel pada 2017.

"Tahun ini kita mulai mempersiapkan dan berbenah untuk pengembangan destinasi baru sesuai dengan instruksi Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo untuk memprioritaskan sektor pariwisata," tutur Kepala Bidang
Pemasaran dan Promosi Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Sulsel Devo Khaddafi, di Makassar, Minggu.

Menurutnya program Pemrov Sulsel melalui `Explore South Sulawesi` dirasakan sangat efektif dalam meningkatkan perekenomian di bidang pariwisata termasuk tingkat kunjungan wisatawan yang mencapai 8,9 juta kunjungan sepanjang tahun 2016.

Selain itu, kenaikan jumnlah kunjungan tersebut tidak lepas dari peran pemerintah dan pihak terkait untuk terus mempromosikan destinasi-destinasi baru di wilayah Sulsel.

"Kenaikan sebesar 15 persen untuk kunjungan wisatawan nusantara, sementara 18 persen untuk wisatawan mancanegara. Kenaikannya signifikan dibandingkan tahun 2015 lalu," ungkapnya.

Peningkatan jumlah kunjungan yang cukup signifikan ini merupakan salah satu indikator keefektifan branding baru pariwisata Sulsel yakni Explore South Sulawesi.

Sehingga, pencapaian jumlah kunjungan wisatawan mendongkrak peningkatan perekonomian diketahui terjadi perputaran dana sebesar Rp48 triliun khusus dari sektor kepariwisataan di Sulsel.

Terwujud pencapaian itu, karena adanya sinergi antarstakeholder pariwisata seperti Dinas Pariwisata Kabupaten Kota asosiasi pariwisata yakni, PHRI, ASITA, HPI, BPPD, kemudian akademisi serta peran media memajukan sektor pariwisata Sulsel.

"Mulai membuat event pariwisata, membangun sarana prasarana daya tarik wisata. Mempersiapkan tenaga profesional bergerak di sektor hospitality, promosi bersama, baik dalam dan luar negeri dengan direct sales, mengikuti travel mart, iklan,hingga membuat aplikasi mobile untuk menarik wisatawan ke Sulsel," beber mantan Humas Pemrov itu.

Melihat indikator peningkatan pariwisata di Sulsel, kata dia, pihaknya berharap pariwisata dapat menjadi sektor andalan bagi perekonomian Sulsel. Sebab, Dinas Pariwisata sebagai leading sektor bidang kepariwisataan secepatnya mempersiapkan program pariwisata yang lebih terarah, dan menarik bagi wisatawan pada 2017.

"Dinas Pariwisata Sulsel akan terus berbenah agar para wisatawan yang datang ke Sulsel akan senang dan tidak menyesal untuk menjelajahi keindahan alam, keberagaman budaya dan adat istiadat serta kekayaan kuliner khas Sulawesi Selatan," papar dia.

Secara terpisah, Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Sulsel, Didi L Manaba menuturkan setelah melakukan review, diketahui pariwisata Sulsel mengalami pertumbuhan 10 sampai 15 persen dibandingkan 2015 lalu.

"Destinasi baru yang sedang booming seperti Lolai di Toraja, paralayang di Enrekang, wisata pulau di Takalar, serta sejumlah destinasi baru di Sulsel menjadi alasan orang datang. Dukungan publikasi pada Media sosial, iklan juga ikut mendongkrak popularitas destinasi-destinasi itu," tambahnya.

Sementara bila dilihat dari kaca mata industri travel agent, peningkatan pariwisata grafiknya terus membaik membaik. Baik itu inbound atau outbound juga mengalami peningkatan karena kondisi ekonomi Sulsel yang juga membaik.

Marketing Manager Dewi Wisata Tour and travel Andre Widyanto menambahkan, minat masyarakat untuk melalukan perjalanan wisata keluar baik dalam maupun luar negeri cukup tinggi melihat dari penjualan tiket dan paket tour naik hingga 20 persen pada 2016 dibandingkan 2015 lalu

Pewarta : Darwin Fatiry
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024