Makassar (Antara Sulsel) - Pelabuhan Perikanan Untia Makassar, Sulawesi Selatan siap beroperasi meskipun beberapa sarana masih harus dibangun, seperti tempat pengisian bahan bakar minyak bagi para nelayan, kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel Sulkaf S. Latief.

Kadis DKP Sulsel Sulkaf S Latief menyampaikan itu di hadapan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang tengah melakukan kunjungan kerja ke pelabuhan di Jalan Salodong, Untia, Kecamatan Biring Kanaya, Kota Makassar tersebut, di Makassar, Selasa.

"Ada dua hal yang memang perlu untuk dihadirkan seperti pabrik es dan tempat pengisian BBM. Namun khusus untuk BBM tentu yang paling penting segera dibangun agar bisa melayani kebutuhan BBM para nelayan," katanya.

Ia berharap persoalan itu bisa segera dicarikan solusi agar Pelabuhan Perikanan Untia Makassar bisa lebih cepat berkembang dan menjadi pilihan dan pusat pelelangan ikan kebanggaan para nelayan atau pedagang.

Untuk pabrik es, kata dia, meski penting disiapkan namun untuk sementara tidak terlalu genting, sebab tentunya akan ada pihak atau pengusaha yang akan memanfaatkan momentum itu untuk menyiapkan dan melayani kebutuhan es bagi para nelayan.

Pihaknya sejauh ini juga telah rutin melakukan sosialisasi dan memperkenalkan kepada nelayan jika pelabuhan itu sudah bisa digunakan atau bisa menjadi tempat bersandar kapal untuk menjual hasil tangkapannya.

Pihaknya bersama Dinas Kelautan Makassar juga cukup rutin mengumpulkan penjual-penjual perorangan atau dengan kapasitas yang kecil.

Menurut dia, memindahkan pelabuhan tidak semudah "membalikkan telapak tangan".

Ia mencontohkan pelabuhan perikanan di Kendari, yang hampir 10 tahun tidak diisi. Namun saat terjadi persoalan di Ambon dan Tual, para nelayan dan pedagang memilih bersandar di Pelabuhan Kendari.

"Jadi kami akan terus melakukan sosialisasi dan memperkenalkan jika pelabuhan ini sudah siap beroperasi. Kami berharap beberapa hal yang masih belum ada seperti tempat pengisian BBM dan pabrik es bisa disiapkan ke depan," ujarnya.

Pelabuhan itu telah diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 26 November 2016. Selain Presiden Jokowi, hadir pula Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Mentan Amran Sulaiman, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki, Staf Khusus Presiden Johan Budi S.P.

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan Pelabuhan Untia merupakan pelabuhan perikanan yang sudah lama direncanakan. Pelabuhan itu dirintis sejak 10 tahun lalu dan dinyatakan rampung pada 2016.

Menurut dia, peresmian pelabuhan tersebut merupakan bentuk kehormatan dan apresiasi yang diberikan Presiden Jokowi untuk pencapaian Sulsel karena dari seluruh daerah di Nusantara, Sulsel masuk sebagai salah satu daerah yang terbaik.

"Pelabuhan ini merupakan pelabuhan terbesar kedua di Tanah Air dan bisa menampung setidaknya 500 kapal tiap hari dan dilengkapi fasilitas memadai, seperti pengisian bahan bakar," kata Syahrul.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024