Makassar (ANTARA) - PT PLN (Persero) memberdayakan 150 warga pesisir Untia Kota Makassar, Sulawesi Selatan melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bekerja sama dengan usaha sosial bidang daur ulang dan pemberdayaan perempuan.
Pendiri usaha sosial bidang daur ulang dan pemberdayaan perempuan Rappo Indonesia, Akmal menyebutkan program ini telah membuka peluang kerja baru bagi sekitar 150 warga, serta memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat melalui produksi furnitur daur ulang.
"Sejak adanya Program TJSL PLN dalam pemberdayaan masyarakat pesisir untuk pengolahan sampah berjalan, dampak ekonomi yang dihasilkan cukup signifikan," ujar Akmal melalui keterangannya di Makassar, Minggu.
Dia menyebutkan program ini membuka peluang masyarakat untuk memperoleh pekerjaan sekaligus memperkuat perekonomian lokal.
Rappo telah merekrut dua mitra perajin, empat mitra pengolah plastik, serta menjalin kemitraan dengan dua TPS3R, satu bank sampah, empat pengepul dan berbagai waste collecting event untuk pengumpulan bahan baku.
"Hingga kini, Rappo telah mengelola lebih dari 1,36 ton sampah plastik menjadi produk kerajinan bernilai ekonomi,” tambah Akmal.
Pada kesempatan berbeda, General Manager PLN UID Sulselrabar Edyansyah menyampaikan selain berfokus pada aspek lingkungan, Program TJSL ini juga diarahkan untuk memperkuat keterlibatan masyarakat lokal.
"Melalui pelatihan dan pendampingan, masyarakat diharapkan dapat mengelola sampah secara mandiri dan menjadikannya peluang usaha baru," ujarnya.
Menurut dia, implementasi ini menjadi bukti bahwa transisi energi bersih harus berjalan beriringan dengan transisi hijau dalam pengelolaan lingkungan.
Dengan langkah ini, PLN tidak hanya menghadirkan listrik andal bagi masyarakat, tetapi juga solusi inovatif untuk menjaga bumi tetap lestari.

