Polewali (Antara Sulbar) - Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka dan Kalma Katta (SDK-Kalma) menyatakan dan berkomitmen ingin menjadi pemimpin bukan penguasa.

"Pemimpin itu melayani, tidak kebal hukum, kalau saya atau keluarga saya tersandung masalah hukum, maka harus diproses sesuai aturan hukum yang berlaku," kata SDK usai berkampanye di hadapan ribuan pendukunnya di lapangan Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar, Selasa.

Cagub Sulbar SDK yang didukung Partai Demokrat, Partai Hanura PKS dan PPB itu mengatakan, setiap pemimpin harus rendah hati, berdiri sama tinggi, duduk sama rendah dengan masyarakatnya.

"Beda dengan penguasa, ia lebih banyak dilayani, suka dihormati, sulit tersentuh oleh aparat hukum, makanya ia sering bertindak sewenang-wenang, bahkan keluarganya pun sulit tersentuh hukum," katanya.

Oleh karena itu ia berharap masyarakat tidak memilih penguasa karena akan mengabaikan pembangunan yang dibutuhkan rakyat Sulbar.

"Insya Allah, kalau kami dipercaya masyarakat Sulbar, maka kami akan menjadi seorang pemimpin, bukan penguasa," katanya.

SDK yang juga mantan Bupati Mamuju dua periode ini mejelaskan, pemerintahan yang ideal adalah pemerintahan yang mampu memangkas tingkat kesenjangan di masyarakat, dengan menekan angka kemiskinan dan memaksimalkan pertumbuhan ekonomi, serta pemerintahannya selalu hadir di setiap permasalahan yang dihadapi masyarakat.

"Pemerintah itu harus mampu menciptakan keseimbangan antara masyarakat kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah, dengan cara pemerintah harus mampu menunjukkan keberpihakannya ke masyarakat kelas bawah agar keadilan bisa terwujud," ujarnya.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024