Mamuju (Antara Sulbar) - Tiga vaksin diantaranya Measles Rubella (MR), Pneumococcus, dan Human papillomavirus (HPV) yang merupakan program imunisasi tambahan dari pemerintah belum menyentuh Provinsi Sulawesi Barat.

"Tiga vaksin baru tambahan itu belum menyentuh Provinsi Sulbar direncanakan baru akan diprogramkan efektif pada 2018, sesuai rencana pemerintah," kata petugas imunisasi Puskesmas Kelurahan Binanga Kabupaten Mamuju, Marwah S Kep di Mamuju, Jumat.

Ia mengatakan, di Mamuju ibukota Provinsi Sulbar pada tahun 2017 baru dilaksanakan program imunisasi tambahan berupa imunisasi polio suntik untuk bayi usia empat bulan sampai sembilan bulan, sementara vaksin MR, HPV, dan Pneumococcus belum diprogramkan.

"Polio suntik dengan pemberian vaksin Inactivated Polio Vaccine (IPV) merupakan imunisasi tambahan setelah pemberian polio tetes untuk balita umur satu sampai tiga bulan sebelumnya efektif dilaksanakan, dan itu sudah dijalankan pada seluruh Puskesmas dan pustu serta posyandu di Mamuju," katanya.

Menurut dia, pemanfaatan vaksin baru untuk mendukung program imunisasi dasar lengkap masih perlu disosialisasikan kepada masyarakat Mamuju Provinsi Sulawesi Barat untuk mendukung terlaksananya Universal Child Imunisation (UCI) yang dicanangkan pemerintah.

"Masih banyak orang tua anak yang menolak penggunaan vaksin baru yang mulai diberlakukan pemerintah sejak tahun 2017 ini, namun demikian tenaga rutin penyuluhan terus bekerja mensukseskan UCI, dengan melakukan sosialisasi secara terus menerus dengan mandiri" kata Marwah.

Alumni S1 Keperawatan Stikes Fatimah Mamuju ini mengatakan, meski banyak ditolak namun sebagian orang tua anak juga telah menggunakan vaksin lengkap tersebut, dan saat ini tercatat 86 sasaran imunisasi di Sulbar telah terpenuhi.

"Selain kesadaran masyarakat yang masih butuh ditingkatkan mengenai pentingnya imunisasi dengan pemanfaatan vaksin baru, keterbatasan vaksin juga menjadi kendala dalam memenuhi program UCI," kata Marwa yang telah menyelesaikan profesin perawat di Stikes Fatimah Mamuju ini.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024