Makassar (Antara Sulsel) - Wakil Wali Kota Makassar Dr Syamsu Rizal meminta kepada Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sulawesi Selatan untuk tetap menjaga ideologinya di tengah perkembangan zaman serta dinamika politik saat ini.

"Kita lihat bagaimana perkembangan teknologi dan IT itu sendiri serta pemanfaatannya yang kemudian mengubah situasi politik di negara kita," ujarnya di Makassar, Minggu.

Deng Ical sapaan akrab Syamsu Rizal itu mengatakan, karut marut perpolitikan di Indonesia saat ini lebih banyak disulut oleh informasi-informasi yang kebenarannya masih dipertanyakan.

Apalagi sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) ikut dilibatkan dalam dinamika perpolitikan saat ini. Dampak yang ditimbulkan dari itu semua adalah dengan menurunnya penghargaan orang-orang.

"Ada beberapa tipe dalam masyarakat, ada yang aktif dan terbawa arus perpolitikan, ada juga yang apatis dan ada juga lainnya. Ini semua bisa menciderai persatuan dan keutuhan kita sebagai warga negara Indonesia," katanya.

Karenanya, Deng Ical meminta kepada para pemuda Muhammadiyah Sulsel itu untuk tidak ikut dalam situasi perpolitikan saat ini dan tetap menjaga ideologinya.

"Jaga ideologi, jangan sampai IPM terbawa carut marut permasalahan politik. Sampai hari ini yang saya perhatikan juga, Muhammadiyah tidak ikut dan itu juga kesyukuran kami," jelasnya.

Deng Ical pun menambahkan, saat ini begitu banyak organisasi kemasyarakatan yang terlibat politik praktis, sehingga roh ideologi tidak nampak yang ada hanyalah kemanfaatan.

Hal senada diungkapkan oleh ketua Pimpinan Daerah IPM Makassar, Nur Alamsyah, bahwa organisasi pengkaderan akan tetap menjaga ideologinya sebagaimana mestinya.

Selain bersilaturahmi bersama Deng Ical, panitia musyawarah wilayah IPM Sulsel juga membahas terkait persiapan Muswil IPM, dimana kota Makassar selaku tuan rumah, yang akan digelar February mendatang yang akan dirangkaikan acara temu alumni.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024