Palu (Antara Sulsel) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyambut gembira pasar murah yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat karena kegiatan ini akan membantu menekan inflasi.

Pemerintah Sulteng, kata gubernur yang diwakili Asisten Perekonomian Setdaprov Bunga Elim Somba, Selasa, pasar murah ini juga akan meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Setiap menjelang hari raya, termasuk Imlek yang jatuh pada 28 Januari 2017, Pemprov Sulteng selalu menggelar pasar murah dengan harapan masyarakat yang merayakan Imlek bisa membeli berbagai kebutuhan sehari-hari dengan harga yang murah.

Karena harga jual yang dipatok merupakan harga distributor. Artinya harga kebutuhan pokok dan lainnya tidak sama dengan di pasaran umum yang jauh lebih tinggi.

Selain itu, ada juga yang namanya subsidi dari pihak Bank Indonesia (BI) setempat, tetapi subsidi hanya diberikan kepada sejumlah komoditi tertentu saja.

Menurut dia, tidak semuanya komoditi atau bahan kebutuhan pokok masyarakat yang dijual di pasar murah berlangsung dua hari dari 24-25 Januari 2017 mendapatkan subsidi dari BI.

"Kalau tidak salah saja ada tiga komoditi yang disubsidi seperti gula, minyak goreng dan cabai," katanya.

Pemprov Sulteng berharap dari kegiatan tersebut dapat menekan inflansi daerah.

Gubernur juga memberikan apresiasi terhadap para pelaku UKM, distributor, Yayasan Karunadipa, Perum Bulog Sulteng, PT PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia), toko ritel dan semua pihak yang mendukung kegiatan ini.

Berbagai kebutuhan yang dijual di pasar murah antara lain beras, gula, tepung, cabai, telur, minyak goreng, susu, mie instan, sabun, kecap manis, bawang merah, bawang putih dan minuman kaleng/botol. 

Pewarta : Anas Masa
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024