Mamuju (Antara Sulbar) - Minyak goreng yang dihasilkan perusahaan minyak goreng di Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat diekspor ke lima Negara diantaranya ke China, Korea, India, Pakistan, Filipina.

Hal itu disampaikan Kepala Administras perusahaan minyak goreng PT Sarana Tanjung Lestari (TSL), Samrisjen manajemen ketika pejabat Gubernur Sulbar, Carlo Brix Tewu berkunjung ke Mamuju Utara, Kamis.

Ia mengatakan PT TSL didirikan sejak tahun 2012 berlokasi di Desa Ak Kecamatan Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara yang erupakan anak perusahaan PT Astra Agro Lestari.

Pabrik tersebut memiliki karyawan kurang lebih 97 orang, mengolah minyak sawit mentah menjadi olein, stearin dan PFAD untuk diekspor ke luar negeri seperti China, Korea, India, Pakistan, Filipina.

PT TSL berdiri di atas lahan seluas 16 hektar dengan kapasitas produksinya mencapai 2.000 metrik ton crude palm oil (cpo) per hari.

Selain dari perkebunan sawit yang ada di Sulbar, perusahaan ini juga mengolah minyak sawit mentah Grup Astra Agro dari Kalimantan Timur.

"Produk yang kami hasilkan berbeda dengan minyak goreng seperti Bimoli yang dijual di swalayan, salah satu perbedaan adalah dari kejernihannya, utuk mendukung produksi dan pemasaran, PT TSL dilengkapi dengan Pelabuhan Tanjung Bakau besar yang dapat disandari kapal dengan kapasitas 20.000 dwt (berat mati)," ujarnya Samrisjen.

Pelabuhan inilah yang menjadi pintu keluar masuk, baik pintu masuk tongkang-tongkang berisi minyak sawit mentah dari Kalimantan Timur maupun pintu keluar kapal-kapal yang akan memuat hasil produksi memanfaatkan bahan bakar 5000 ton batubara.

Carlo Brix Tewu berharap keberadaan pabrik minyak goreng tersebut dapat mengkontribusi pertumbuhan ekonomi daerah dan kemajuan ekonomi masyarakat.

Sementara Bupati Kabupaten Mamuju Utara Agus Ambo Djiwa menyampaikan, bahwa Pemkab Mamuju Utara akan berupaya menjaga eksistensi para investor yang mau berinvestasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024