Makassar (Antara Sulsel) - Perayaan Imlek (2568) tahun 2017 yang merupakan tahun Ayam Api di berbagai klenteng serta Vihara di Makassar, Sulawesi Selatan terpantau berjalan aman dan lancar, Sabtu.

Pemerintah menetapkan Hari Imlek sebagai libur nasional tersebut, dimanfaatkan sejumlah warga tionghoa untuk melaksanakan ibadah serta berdoa di Vihara maupun klenteng setempat.

Berdasarkan pantauan di Istana Naga Sakti Klenteng Xiang Ma terletak di jalan Sulawesi diketahui merupakan salah satu klenteng tua di Sulsel dipadati orang.

Tidak hanya warga tionghoa, sejumlah pengunjung beragama muslim terlihat sibuk mengambil gambar dan foto-foto di depan pintu klenteng bercorak warna warni dengan arsirektur khas. Klenteng ini sebelumnya telah dipercantik pengurus vihara menyambut perayaan imlek yang dilakukan sekali setahun.

"Klenteng ini warna warni dan ramai bagus diabadikan, belum lagi gambar-gambarnya naganya terkesan hidup dipadukan dengan lampu lampion serta lilin raksasa didepan pintu klenteng membuat daya tarik tersendiri," ujar Rosdiana di tempat itu.

Sementara Arman diketahui warga Gowa yang juga ditanya mengapa singgah mengambil gambar, mengatakan ada yang berbeda dari hari biasanya, lebih ramai dan semarak, sehingga dirinya mengambil kesempatan untuk mengabadikan gambar dirinya.

"Biasanya kalau imlek begini pasti ramai, dan viharanya dipercantik sayang kalau dilewatkan untuk diabadikan, lagipula ini satu tahun sekali, siapa tahu dapat ampao (amplop)," tuturnya.

Meski banyak pengunjung mengabadikan gambar, namun tetap mendapat pengawalan dan penjagaan ketat dari pihak kepolisian dan TNI yang ditugaskan menjaga rumah ibadah selama proses perayaan Imlek.

Sementara ditempat terpisah, Kepala Bagian Puja Bakti Vihara Ibu Agung Bahari, Hindranata, menuturkan perayaan imlek merupakan bentuk kesyukuran kepada dewa. Beberapa barang yang sering ditemui saat imlek seperti lilin, lampion, boneka naga dan lainnya punya makna tersendiri.

"Kalau lilin itu mesti disiapkan ada yang kecil sampai ukuraan sangat besar harus dipasang dan bisa sampai lima belas hari menyalanya. Sedangkan lampu lampion itu wajib dipasang, karena menandakan lampu penerang kehidupan. Kemudian boneka naga juga sebagai simbol," urainya.

Mengenai dengan makanan dan buah, kata dia, seperti Dodol atau bahasa populer orang tionghoa adalah Jojor, merupakan petanda berlapis rejeki, Bakpao maknya melindungi, lalu buah Nanas juga petanda rejeki, Apel petanda damai dan Damar bentuk petanda kebahagian serta kesuksesan. Namun kesemuanya itu hanyalah bahasa kiasan dalam imlek mesti ada disajikan.

Sejumlah petinggi dan pengusaha asal Tionghoa juga melaksakan Open House (buka rumah) seperti anggota DPRD Kota Makassar Erik Horas, serta David Gozal, kemudian pengusaha sekaligus Owner Pinisi Hospitality Wilianto Tanta juga open house serta mengundang anak yatim ke rumahnya. Beberapa tokoh tionghoa yang merayakan imlek mengelar kegiatan sama.

Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto bersama Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Gatot Edi Pramono, serta Kasdam IV Wirabuana, Brigjen TNI Supartodi memantau lokasi perayaan Imlek 2568 di jalan Sulawesi, Makassar, Jumat (27/1) malam. Hingga pantauan malam perayaan imlek suasana aman terkendali.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024