Manado (Antara Sulsel) - Wali Kota Manado, Vicky Lumentut, menyatakan, Manado dalam situasi tanggap darurat bencana selama 14 hari.  

"Tanggap darurat bencana tersebut, terhitung sejak tanggal 27 Januari sampai 9 Februari 2017, karena banjir dan tanah longsor yang terjadi sejak 26 Januari lalu," kata Wali Kota Manado, Vicky Lumentut, di Manado, Minggu.

Lumentut mengatakan, pernyataan tanggap darurat tersebut, dibuat dalam bentuk surat resmi yang ditandatanganinya, dan harus digunakan untuk keperluan penanggulangan bencana di Kota Manado.

Dia menyebutkan, surat tersebut digunakan untuk pengambilan cadangan beras pemerintah (CBP) pada perusahaan umum Bulog divisi regional Sulawesi Utara.

"Beras tersebut digunakan dalam dapur umum, juga diberikan kepada para korban bencana untuk dikonsumsi, mengingat akibat bencana ini, masyarakat pasti kesulitan sehingga memerlukan bantuan dari pemerintah," katanya.

Lumentut mengatakan, akibat hujan deras yang disertai angin kencang, sebanyak 909 kepala keluarga di tujuh kecamatan di Manado mengungsi ke tempat-tempat ibadah, sekolah dan lokasi aman lainya.

"Tercatat sebanyak 3.306 jiwa penduduk Manado terdampak, banjir dan tanah longsor, dan kebanyakan dimana yang paling parah terkena dampaknya adalah kelurahan Ternate Tanjung, Singkil, sebab 403 KK atau 1.367 jiwa penduduknya harus mengungsi," katanya.

Sedangkan rumah penduduk yang terkena banjir, kata Lumentut adalah sebanyaki 552 unit, dan hingga Minggu masih tetap dalam pembersihan dan sebagian besar warga masih berada di pengungsian. 

Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024