Sungguminasa (Antara Sulsel) - Rencana pengembangan wisata Malino dibahas dalam Rapat dan pemaparan antara Bupati Gowa bersama Tim Pemerintah Provinsi yang didampingi konsultan PT. Architila Matratama Konsultan. Ekspose berlangsung di Ruang Rapat Bupati, Senin.

"Rapat ini merupakan tindak lanjut pemikiran Wapres Pak JK dan Gubernur Sulsel yang ingin menjadikan  Malino destinasi wisata baru di Indonesia. Terkait kota raya Malino dalan pembicaraan sebelumnya diserahkan sepenuhnya ke Dinas BLHD Provinsi," ujar Adnan Purichta mengawali rapat ini.

Konsultan BLHD Pemprov Sulsel yang diketuai oleh Prof Tommy Eisenring, memberi gambaran konsep dasar objek wisata. Menurut konsultan objek wisata seharusnya memenuhi konsep antraksi (daya tarik), amenitas ( fasilitas penunjang) dan aksesibilitas.

Selain itu konsultan juga melakuka zonasi  dan klasifikasi objek wisata Malino untuk memetakan penyebaran tempat wisata di Malino. "Konservasi yang direncanakan ini merupakan pengelolahaan pemanfaatan lahan yang tidak mengganggu ekosistem," jelas konsultan.

Pengembangan objek wisata eksisting (air terjun biroro, ketemu jodoh, parangbugusi). Serta penambahan objek wisata baru seperti ; alun-alun Kota Malino, wisata edukasi peternakan sapi perah dan peternakan kuda, hingga wisata bunga Crysant.

Kadis BLHD Prov Sulsel, Andi Hasbi Nur, menjelaskan gambaran untuk menjadikan Malino daerah konservatif masih sangat luas. "Sekarang waktu tepat kita menyatukan pikiran karena apa yang ada di kepala kita saat ini masih mengawang-awang," ujar Hasbi dihadapan beberapa pimpinan SKPD dan Camat Tinggimoncong.

Asisten Bidang Perekonomian, Syukri memberi penjelasan jika Malino Raya merupakan gerakan tidak sekedar program. "Malino Raya merupakan sebuah gerakan besar dimana semua bagian mengambil peranan, seperti Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Koperasi, Dinas kehutanan dab sebagainya," ujarnya.

Lebih lanjut dalam ekspose iniAdnan Purichta menyetujui masukan yang diberikan konsultan terkait pembuatan alun-alun, "Kalau saya sebaiknya alun-alun yang jadi prioritas dan dibuatnya di dekat hutan pinus, karena orang-orang ke malino tujuan utamanya ke hutan pinus. Yang pasti harus ada spot selfie untuk pengunjung yang akan membantu mempromosikan tempat wisata lewat medsos" jelas orang nomor satu di Gowa ini.

Bupati Adnan juga menegaskan Pemerintah Daerah menunggu kejelasan pembangian tanggung jawab, " Kami ingin mengetahui mana tugas pemprov mana tugas pemerintah kab kota agar bisa kampi persiapkan," tambah mantan anggota DPRD Prov Sulsel.

Malinl sendiri memiliki posisi yang strategia sebagai tempat wisata. Jarak yang tidak terlalu jauh dari Kota Makassar  selain itu udara Malino yang sejuk menjadi daya tarik utama peloncong kesana, ditambahkan dengan hasil alam dan bunga yang menjadi incaran pendatang.

Tahun ini bahkan secara infrastruktur Malino mulai dibenah kembali. Jalan poros Malino yang sbelumnya dua bahu jalan diperlebar menjadi empat bahu jalan. Sehingga akses menuju Malino yanh semuala dua jam diharapkan bis dipercepat hanya menjadi 45 menit melalui jalan alternatif di Pattallassang. Rencananya fasilitas ini akan ditambahkan dengan rest area yang bisa digunakan sebagI tempat persinggan sebelum tiba di Malino

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024