Makassar (ANTARA) - Film layar lebar produksi Snapmovie berjudul "Menjemput Ajal" menggunakan setting atau latar cerita yang dilengkapi dengan properti yang dibutuhkan, di Kota Makassar dan destinasi wisata Malino di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Sineas Kota Makassar akan menggarap sebuah Film bergenre horor, film yang diangkat dari kisah nyata ini akan digarap oleh Snapmovie Makassar bersama dengan Rumpientertament," kata penulis naskah film Arie Achmad Buang di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan selain terinspirasi dari kisah nyata tersebut, juga mulai tertarik dengan film-film horor dari pengalamannya sejak kecil.
"Sebenarnya saya itu pernah trauma dengan hal-hal yang berbau horor. Saya merasakan betul bagaimana rasa ketakutan itu. Akan tetapi dari pengalaman itu saya jadi tertarik untuk membuat film. Apalagi ini adalah kisah nyata dari salah satu kecamatan di daerah Maluku. Tapi saya tidak perlu menyebutnya," jelasnya.
Ia mengatakan pemilihan Kota Makassar sebagai setting film, melandasi antusiasme masyarakat di Kota Makassar yang sangat tinggi dalam berbicara mengenai film. Terlihat dari beberapa pendaftar yang mencapai ratusan orang terdiri dari remaja maupun orangtua yang berminat ikut 'casting'.
"Kami memang mencari mereka yang bisa berperan sebagai lelaki yang memiliki pendirian teguh, dan juga bisa action menyeramkan (ghost) dan settingannya di era tahun 90an." jelasnya.
Melalui film yang akan digarap pada pertengahan Oktober 2023 ini, diharapkan bisa memberikan ruang kepada masyarakat dan bisa merangsang pertumbuhan perfilman di Makassar agar bisa bersaing secara nasional.
"Melalui penggarapan film ini, kami juga berharap bisa memberdayakan pemuda pemudi di Kota Makassar serta mencari bakat-bakat baru," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata yang juga membawahi Ekonomi Kreatif Mochammad Roem mengatakan sektor perfilman sebagai bagian dari ekonomi kreatif harus mendapat dukungan semua pihak.
Karena itu, kreatifitas generasi muda untuk menghasilkan karya yang dapat dinikmati oleh publik terus didorong, karena ini juga dapat membuka peluang kerja baru, selain pengembangan bakat seni di kalangan masyarakat.
Berita Terkait
Kuasa hukum: Kepolisian tidak akan menjemput paksa Firli Bahuri
Kamis, 28 November 2024 23:06 Wib
Kemenag Sulsel menjemput jamaah haji yang dipulangkan melalui Balikpapan
Sabtu, 5 Agustus 2023 1:05 Wib
Menkumham meluncurkan biografi politik "Anak Kolong Menjemput Mimpi"
Sabtu, 27 Mei 2023 18:18 Wib
Menpora menjemput atlet panjat tebing peraih medali kejuaraan dunia
Selasa, 2 Mei 2023 11:19 Wib
Wabup Jeneponto menjemput korban selamat KLM Kasman di Selayar
Senin, 2 Januari 2023 19:30 Wib
KPK menjemput paksa saksi kasus AKBP Bambang Kayun
Rabu, 28 Desember 2022 21:30 Wib
KPK membenarkan telah menjemput paksa Bupati Mimika Papua
Rabu, 7 September 2022 12:28 Wib
KPK menjemput paksa Mardani Maming di salah satu apartemen
Senin, 25 Juli 2022 14:09 Wib