Makassar (Antara Sulsel) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu`mang meminta Pemerintah Kabupaten Bulukumba mengembangkan tanaman mete sebagai komoditas andalan.
"Biji mete asal Kabupaten Bulukumba di samping ukurannya yang besar, juga rasanya enak, bahkan disukai oleh keluarga Kerajaaan Inggris," kata Agus ketika memberikan sambutan pada acara Hari Jadi ke-57 Kabupaten Bulukumba di Bulukumba, Sulsel, Sabtu.
Mantan Ketua DPRD Sulawesi Selatan itu mengatakan bahwa setiap perayaan hari Natal dan Tahun Baru di Istana Kerajaan Inggris, biji mete selalu disiapkan dan disajikan untuk keluarga besar Kerajaan Inggris dan para tamu penting kerajaan.
Bukan hanya itu, lanjutnya, Kabupaten Bulukumba juga memiliki komoditas kopi yang memiliki kualitas yang luar biasa.
Agus mengatakan dirinya pernah menikmati kopi Kahayya yang dikembangkan di Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.
Menurutnya kopi Kahayya memiliki kualitas dan rasa yang tidak kalah dengan kopi arabika Toraja dan Mamasa yang nilai ekonominya sangat tinggi hingga mencapai Rp40 ribu lebih untuk pasaran lokal, dan Rp500 ribu per kilogram di pasaran internasional seperti di Jepang.
"Saya pernah ke daerah Kahayya dan di sana saya menikmati kopinya yang sangat luar biasa, rasanya tidak kalah dengan kopi arabika asal Toraja dan Mamasa yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi," kata dia.
Menurut Agus kedua komoditas hasil perkebunan tersebut perlu dikembangkan secara maksimal, karena secara kuantitas kedua komoditas ini masih sangat terbatas.
"Kami berharap Pemerintah Kabupaten Bulukumba khususnya Dinas Perkebunan dapat mengoptimalkan pengembangan kedua komoditi tersebut," katanya.
"Biji mete asal Kabupaten Bulukumba di samping ukurannya yang besar, juga rasanya enak, bahkan disukai oleh keluarga Kerajaaan Inggris," kata Agus ketika memberikan sambutan pada acara Hari Jadi ke-57 Kabupaten Bulukumba di Bulukumba, Sulsel, Sabtu.
Mantan Ketua DPRD Sulawesi Selatan itu mengatakan bahwa setiap perayaan hari Natal dan Tahun Baru di Istana Kerajaan Inggris, biji mete selalu disiapkan dan disajikan untuk keluarga besar Kerajaan Inggris dan para tamu penting kerajaan.
Bukan hanya itu, lanjutnya, Kabupaten Bulukumba juga memiliki komoditas kopi yang memiliki kualitas yang luar biasa.
Agus mengatakan dirinya pernah menikmati kopi Kahayya yang dikembangkan di Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba.
Menurutnya kopi Kahayya memiliki kualitas dan rasa yang tidak kalah dengan kopi arabika Toraja dan Mamasa yang nilai ekonominya sangat tinggi hingga mencapai Rp40 ribu lebih untuk pasaran lokal, dan Rp500 ribu per kilogram di pasaran internasional seperti di Jepang.
"Saya pernah ke daerah Kahayya dan di sana saya menikmati kopinya yang sangat luar biasa, rasanya tidak kalah dengan kopi arabika asal Toraja dan Mamasa yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi," kata dia.
Menurut Agus kedua komoditas hasil perkebunan tersebut perlu dikembangkan secara maksimal, karena secara kuantitas kedua komoditas ini masih sangat terbatas.
"Kami berharap Pemerintah Kabupaten Bulukumba khususnya Dinas Perkebunan dapat mengoptimalkan pengembangan kedua komoditi tersebut," katanya.