Mamuju (Antara Sulbar) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat meminta agar pemerintah mensukseskan Pilkada berjalan damai dan lancar agar lahir pemimpin yang dapat membuat daerah semakin maju dan berkembang.

Pejabat Gubernur Sulbar, Carlo Brix Tewu, di Mamuju, Senin, mengatakan, itu pada saat melakukan penandatanganan dalam acara Silaturahim dan penguatan sipamandaq, guna mewujudkan Pilkada Sulbar damai yang akan digelar pada 15 Februari 2017.

Acara itu dihadiri 14 raja-raja se-Sulbar, pimpinan pejabat pemerintah di Sulbar, pimpinan instansi vertikal, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.

Carlo meminta agar sejarah jangan dilupakan, karena sejarah adalah cermin pembelajaran untuk masa sekarang dan yang akan dating.

Salah satu bukti yang dapat dijadikan acuan solidaritas, pengikat tali persaudaraan adalah ikrar perjanjian `Tomajarra` atau yang dikenal dengan ikrar "Sipamandaq" yang pernah dimufakatkan di Tanah Mandar.

Carlo mengatakan, pemufakatan Sipamandaq, kala itu diikuti dua federasi kerajaan tertinggi di tanah Mandar ini, yang masing-masing menaungi tujuh adat dan kerajaan yaitu kerajaan pitu ulunna salu, dan pitu babana binanga.

"Kerajaan di Pitu Ulunna Salu (Tujuh Kerajaan Daerah Pegunungan) terdiri dari, Tabulahan, Rantebulahan, Mambi, Aralle, Bambang, Matangnga, Tambang diwakili oleh Londong Dehata. Sedangkan Pitu Babana Binanga (Tujuh Kerajaan daerah Pesisir Pantai) terdiri dari Balanipa, Sendana, Banggae, Pamboang Mamuju, Tappalang dan Binuang diwakili oleh Tomepayung melakukan pemufakatan dan melahirkan sebuah perjanjian yang saat ini dikenal dengan konfederasi," katanya.

Menurut dia, sejarah itu mesti dijadikan spirit menjaga keutuhan daerah untuk tetap menjaga persatuan dengan mensukseskan Pilkada agar berlansung aman damai dan lancar.

Carlo meminta KPU, Bawaslu, aparat kepolisian dan TNI beserta jajarannya agar bersungguh- sungguh mengawal kualitas pelaksanaan secara efektif.

Ia pun menghimbau kepada semua masyarakat dapat mensosialisasikan dan mendorong masyarakat ikut lebih aktif menggunakan hak suaranya dalam pesta demokrasi nanti.

"Pengalaman yang terjadi saat pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur sebanyak dua kali, stabilitas keamanan selalu dapat terjaga dengan baik, pada pemilihan ketiga ini tingkat kemanan dan ketertiban dapat jauh lebih kondusif," katanya.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024