Makassar (Antara Sulsel) - Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Firdaus Hasan mengatakan pihaknya menargetkan swasembada gula Sulsel dapat tercapai pada tahun 2020.

"Kita sudah menyusun peta jalan untuk mencapai target swasembada kita pada tahun 2020 mendatang, dengan produksi 120 ribu ton gula putih," kata Firdaus Hasan pada pemaparan Program Strategis SKPD Lingkup Pemprov Sulsel yang digelar di Makassar, Senin.

Pihaknya, kata dia, akan fokus pada upaya penambahan luas lahan, peningkatan produktifitas, dan perbaikan kinerja pabrik gula untuk mencapai target tersebut.

Menurut Kepala Bidang Tanaman Semusim Dinas Perkebunan Sulsel Basrul, dibutuhkan luas lahan penanaman tebu sekitar 18 ribu ha untuk mencapai target tersebut.

"Saat ini luas penanaman tebu rakyat mencapai 3800 ha, kita harapkan ini dapat meningkat antara enam ribu sampai tujuh ribu, sisanya kita harapkan dari optimalisasi lahan-lahan PTPN (PT Perkebunan Nusantara)," jelas Basrul.

Perluasan lahan penanaman akan diarahkan di kabupaten yang berada dekat dengan pabrik gula, seperti Sinjai, Gowa dan Jeneponto. Saat ini terdapat tiga pabrik milik PT Perkebunan Nusantara XIV (PTPN XIV) di Sulsel, yaitu Pabrik Gula Bone, Camming, dan Takalar.

Selain perluasan areal, juga dilakukan perbaikan teknis budi daya tebu terutama dalam hal waktu tanam.

"Kalau dulu ditanam di awal musim hujan, sekarang tanam di musim kemarau. Sehingga pada saat tanam nanti, 11 hingga 12 bulan kemudian kembali kena musim kemarau sehingga rendemennya bisa optimal," imbuhnya.

Ia mengatakan rendemen tebu rata-rata per hektare di Sulsel baru sekitar 5-6 ton, jauh dari ideal, dibandingkan di Jawa dengan rendemen sampai 10 ton per hektare.

"Rendemen yang kita capai saat ini, khususnya di Pabrik Gula Camming sampai 7,8 persen mendekati delapan, sementara Pabrik Gula Takalar kisaran 6 persen saja rendemennya," ucapnya.

Menurut dia, dukungan pemerintah pusat sangat dibutuhkan terkait penyediaan infrastruktur produksi seperti traktor, alat panen, dan lainnya. Pihaknya juga memfasilitasi dana untuk perawatan, tebang angkut, pengolahan tanah melalui dana perbankan dan dana KUR.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024