Makassar (Antara Sulsel) - Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) bersama Otoritas Jasa keuangan Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) fokus untuk mewujudkan target 23 ribu asuransi ternak di Sulawesi Selatan pada 2017.

Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Kantor Regional 6 OJK Sulampua Andi Muhammad Yusuf di Makassar, Minggu, menyatakan jumlah asuransi ternak di Sulsel hingga akhir Desember 2016 baru mencapai 4.451 sapi sehingga masih kurang 18.549 sapi untuk mewujudkan target awal.

"Untuk 2016 memang baru sebanyak 4.451 sapi yang diasuransikan dan kami siap lanjutkan pada 2017. Kami akan terus melakukan sosialisasi secara rutin untuk memperkenalkan manfaat positif dari asuransi ternak," katanya.

Dengan ikut asuransi ternak, para peternak tidak perlu lagi khawatir terjadi pencurian ternak bahkan jika ternak peliharaan warga mati sebab dengan asuransi, peternak bisa mendapatkan uang pengganti.

Artinya para peternak sapi akan lebih merasa tenang jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada ternak mereka.

Selain iru, program asuransi ternak memang menjadi produk yang diharapkan semakin mempermudah peternak dalam melakukan peminjaman modal ke bank.

Jika memiliki ternak yang diasuransi, maka pihak bank tentu tidak takut untuk memberikan penjaman karena ada ternak yang menjadi jaminan dalam bentuk asuransi.

Untuk 4.451 ekor sapi yang telah diasuransi pemiliknya, kata dia, tersebar diberbagai daerah di Sulsel seperti Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Luwu Utara, Sinjai termasuk Kota Parepare.

Sementara itu, Kepala OJK VI Sulampua, Bambang Kiswono menyatakan pihaknya telah menyiapkan inisiatif yang berfokus pada dua hal yakni pertama, upaya meningkatka peran sektor jasa keuangan dalam pembangunan ekonomi daerah, serta kedua yakni upaya untuk terus enjaga stabilitas sistem keuangan.

Adapun upaya meningkatkan sektor jasa keuangan dalam pembangunan ekonomi daerah, OJK juga telah menyiapkan tujuh inisiatif yakni pertama mengoptimalkan beberapa inklusi keuangan (Program laku pandai, Simpanan Pelajar, Jaring, Asuransi Pertanian, Ternak,dan nelayan serta pembentukan LKM).

Kedua yakni mendorong penyaluran KUR lebih banyak pada sektor pertanian dan perikanan. Ketiga yakni mengoptimalkan eran dan perluasan tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD) di kabupaten/kota di Sulsel.

Inisiatif keempat yakni perluasan akses keuangan melalui pemanfaatn financial tecnology (Fintech). Kelima penyaluran kredir perbankan yang ditargetkan melelbih target pertumbuhan kredit nasionnal sebesar 9 hingga 12 persen.

"Serta keenam yakni peningkatan peran bank terhadap pembangunan ekonomi daerah serta yang terakhir yakni penyederhanaan proses penawaran umum melalui electronik regisration," jelasnya..

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024