Mamuju (Antara Sulbar)- Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional Sulawesi Tahun 2017 yang digelar di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, melahirkan enam kesepakatan dan kesepahaman bersama untuk diajukan kepada pemerintah pusat

"Enam kesepakatan dan kesepahaman bersama yang akan diajukan kepada pemerintah pusat itu adalah program prioritas pembangunan regional Sulawesi," kata Pejabat Gubernur Sulbar Carlo Brix Tewu di Mamuju, Sabtu.

Ia menjelaskan, keenam kesepakatan dan kesepahaman bersama itu meliputi program prioritas terwujudnya interkonektivitas antaribukota provinsi se-Sulawesi melalui pencanangan pengembangan secara terpadu dan serentak pembangunan infrastruktur darat, laut dan udara.

Hal tersebut, kata Carlo, sebagai penegasan dimensi pemerataan dan kewilayahan sesuai strategi pembangunan nasional Nawacita di antaranya penguatan dan akselerasi terwujudnya kedaulatan energi dan ketenagalistrikan, serta pengembangan infrastruktur pendukungnya dalam kerangka pemerataan dan ketersediaan energi listrik di Pulau Sulawesi.

Musrenbang tersebut juga menyepakati program kalender wisata dalam kerangka pengembangan, keterpaduan dan integrasi kepariwisataan secara serasi dan harmonisasi melalui penguatan dan pengelolaan kelembagaan yang kompeten serta responsif dengan dinamika perkembangan global.

"Selain itu penguatan kepekaan kebersamaan dalam kerangka kemandirian ekonomi dan membangun ketahanan pangan dengan mengakselerasi Sulawesi sebagai lumbung pangan nasional," ujarnya.

Kesepakatan lain, lanjut gubernur, mewujudkan Sulawesi sebagai pusat produksi pengolahan hasil pertanian, perikanan, kelautan, perkebunan dan peternakan serta kelembagaan dan infrastruktur terkait di dalamnya.

Selanjutnya, penguatan revitalisasi dan akselerasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) se-Sulawesi dalam kerangka memperkuat sturuktur ekonomi nasional dan perimbangan pembangunan kawasan serta sumbangsih Sulawesi dalam mewujudkan agenda prioritas Nawacita untuk meningkatkan produktivitas rakyat, daya saing di pasar internasional.

"Terakhir, mewujudkan kemandirian ekonomi dan penanggulangan kemiskinan dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, revitalisasi, akselerasi, penguatan kelembagaan, pengembangan dan pengelolaan wilayah terpadu," ujarnya.

Prioritas pengembanan wilayah terpadu itu pada kawasa Teluk Bone (Sulsel) dan Teluk Tomini (Sulteng) sebagai perwujudan kemandirian ekonomi dalam tatanan dan wawasan kemaritiman serta bercirikan keunikan lokalitas berbasis pada semangat Nawacita.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024