Mamuju (Antara Sulbar) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) akan menggali potensi retribusi pengelolaan Pelabuhan Belang Belang Mamuju agar dapat meningkatkan anggaran pendapatan asli daerah (PAD) setempat.

"Kalau retribusi Pelabuhan Belang Belang Mamuju digali dan dimaksimalkan, maka PAD Sulbar akan bertambah," kata Penjabat Gubernur Sulbar Carlo Brix Tewu yang mendampingi Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso saat meninjau Pelabuhan Belang Belang Mamuju, Senin.

Ia mengatakan, Pelabuhan Belang Belang Mamuju masih perlu dibenahi agar lebih layak digunakan sebagai pelabuhan bongkar muat untuk menjadi sarana distribusi hasil komoditas yang ada di Sulbar.

"Sulbar memiliki kekayaan di berbagai sektor seperti pertanian dan perkebunan, sehingga Pelabuhan Belang Belang Mamuju harus terus dibenahi kekurangannya, sehingga semakin layak digunakan menjadi sarana bongkar muat hasil komoditas kekayaan alam Sulbar," katanya.

Menurut dia, selama ini komoditas Sulbar masih diangkut daerah tetangga yakni di Provinsi Sulawesi Selatan karena belum memadainya Pelabuhan Belang Belang Mamuju.

Oleh karena itu ia minta pemerintah pusat untuk membantu Sulbar membenahi segala kekurangan yang dimiliki Pelabuhan Belang Belang Mamuju agar aset Sulbar tersebut dapat memberikan kontribusi PAD ketika beroperasi secara maksimal.

Pelabuhan Belang Belang Mamuju saat ini memiliki dua dermaga dengan kapasitas 1.000 ton, selain itu terdapat dua unit gudang penampungan barang dengan luas lahan lima hektare.

Menurut Carlo, pembangunan pelabuhan tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp126 miliar melalui APBN karena pelabuhan Belang Belang sangat strategis karena berhadapan dengan selat Makassar dan berada di tengah pulau Sulawesi.

"Pelabuhan Belang Belang Mamuju dapat menjadi pintu masuk perdagangan barang di kawasan Indonesia bagian timur, sehingga perlu terus dikembangkan," ujarnya.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024