Makassar (Antara Sulsel) - Kepala Satuan Pengelola Proyek "Makassar New Port" (MNP) Arwin mengatakan, perkembangan pembangunan proyek tersebut untuk tahap IA telah mencapai 10,28 persen.

"Secara total, progress pembangunan MNP untuk Tahap IA sudah mencapai 10,28 persen dengan penyerapan anggaran sebesar Rp107,41 miliar dari total anggaran yang disiapkan sebesar Rp1,49 triliun," kata Arwin di sela peninjauan proyek tersebut oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Senin.

Arwin mengatakan, pembangunan Tahap IA mega proyek itu terbagi lagi dalam tiga paket, yaitu Paket A, B dan C yang dikerjakan hampir bersamaan, untuk mempercepat proses pembangunan pelabuhan baru Makassar yang akan menjadi pelabuhan internasional tersebut.

Sejak tahun lalu, pihaknya, kata dia, telah mengebut proses pengerjaan untuk Paket A yang terdiri dari pekerjaan pembangunan akses jalan, dermaga dan lapangan penumpukan petikemas.

"Saat ini, untuk pengerjaan Paket A, per 26 Maret 2017 progress pembangunannya sudah mencapai 32,74 persen," jelasnya.

Sementara untuk Paket B, kegiatannya meliputi reklamasi seluas kurang lebih 13 hektare, causeway kurang lebih 1.276 meter, lapangan container kurang lebih 16 hektare dan pengerukan kolam pelabuhan dan alur pelayaran minimal draft -16,0 mLWS.

Sedangkan untuk pengerjaan Paket C berupa pembangunan Breakwater sepanjang 1.310 meter, untuk mempercepat proyek ini akan digunakan alat dengan kapasitas yang lebih besar khususnya untuk alat keruk dan reklamasi.

Secara umum, total investasi untuk MNP Tahap I Paket A sebesar Rp326 miliar, Paket B menyerap anggaran Rp1,06 triliun, sedangkan untuk Paket C mencapai Rp228 miliar.

"Secara keseluruhan, MNP Tahap I A direncanakan memiliki kapasitas terpasang mencapai 1,5 juta TEUs sedangkan Tahap I B akan memiliki kapasitas hingga 2 juta TEUs," ujarnya.

Arwin mengakui, pihaknya sempat mengalami kendala dalam proses pengerjaan mega proyek ini, akibat adanya ranjau peninggalan Perang Dunia (PD) II yang tersisa di area proyek. Namun, pihaknya tetap mengerjakan step atau bagian pekerjaan yang lainnya, sehingga tidak ada proses pekerjaan di proyek tersebut yang terhenti.

Menurutnya, wilayah yang terdapat ranjau peninggalan PD II itu nantinya menjadi daerah perairan dan juga akan direklamasi untuk area lapangan kontainer.

"Ranjau PD II itu sempat menghambat pekerjaan di perairan, namun dilakukan optimalisasi sehingga bagian pekerjaan lain tetap berjalan meskipun dilaksanakan pembersihan ranjau, jadi potensi keterlambatan dapat diminimalisir," beber Arwin.

Arwin menambahkan, akhir Maret ini pihaknya akan kedatangan Kapal Darya Kanchan jenis "Trailing Suction Hopper Dredgeger" (TSHD) asal Singapura, dengan kapasitas 7.000 meter kubik. Kapal ini kata dia, akan membantu pihaknya mempercepat proses pengerukan di wilayah proyek MNP.

"Kami optimistis pembangunan tahap I A bakal rampung pada Triwulan IV/2018, sesuai target waktu yang ditetapkan," pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo saat meninjau proyek pembangunan MNP mengaku cukup puas dengan progress yang telah dihasilkan Pelindo IV.

"Alhamdulillah, memang ada kekurangan atau deviasi dari pekerjaan proyek tetapi hanya sekitar 3 persen dan itu normatif karena ada pembersihan ranjau di laut. Tapi kelihatan, pengerjaan tahapannya akan selesai sesuai dengan yang kita harapkan," kata Syahrul.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024