Bantaeng (Antara Sulsel) - Wakil Bupati (Wabup) Bantaeng  H Muhammad Yasin menyerahkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Bantaeng Tahun 2016 kepada DPRD Bantaeng pada rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Bantaeng H Sahabuddin,.

Muhammad Yasin pada rapat paripurna DPRD di Bantaeng, Sabtu, mengatakan dari sisi pengelolaan keuangan secara umum pada bagian Pendapatan Tahun Anggaran 2016, terealisasi sebesar Rp1,01 triliun atau 90,89 persen dari target.

"Meningkat sebesar Rp206,63 Miliar atau 20,84 persen dibanding 2015. Khusus untuk Pendapatan Asli Daerah Realisasinya sebesar Rp30,17 Miliar dari target sebesar Rp70,43 Miliar (42,84 persen)," kata Wabup.

Pada bagian Belanja Daerah, realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp416,27 Miliar dari target Rp437,84 Miliar (95,07 persen), sebagian besar teralokasi pada Belanja Pegawai yang mencapai Rp350,66 miliar.

Sedang belanja langsung tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp709,35 Miliar dengan realisasi  Rp636,31 Miliar, belanja Barang dan Jasa dianggarkan Rp285,16 Miliar terealisasi Rp 237,23 miliar, serta belanja modal dianggarkan sebesar Rp420,57 miliar terealisasi Rp395,66 miliar atau 94,08 persen.

Wabup juga memberi gambaran singkat untuk mengetahui pencapaian tiga pilar yang menjadi sasaran pembangunan yang telah dilaksanakan secara bersinergi oleh segenap SKPD baik yang bersumber dari APBD Kabupaten Bantaeng, APBD Provinsi Sulawesi Selatan, maupun APBN Tahun 2016;

Tiga pilar tersebut yakni pertama Bantaeng sebagai Kota Jasa, hingga tahun 2016 sebagai tahun ketiga implementasi RPJMD telah menampakkan progres pencapaian untuk masing-masing target yang tertuang dalam dokumen LKPJ.

Khusus untuk jasa layanan kesehatan pada tahun 2016 terus dimaksimalkan dengan menambah armada pada Brigade Siaga Bencana dan penyelesaian serta perampungan pembangunan Rumah Sakit Bantaeng.

kedua sebagai Pusat Benih Berbasis Teknologi, realisasi tersedianya benih tanaman pangan, holtikultura dan peternakan mencapai 120 persen dengan kategori sangat memuaskan.

Ketiga sebagai Pusat Pengembangan Industri, Bantaeng Industrial Park saat ini terus dipacu pengembangannya baik untuk Smelter, Pelabuhan, Tenaga Listrik (Power Plant), Pengolahan Air (Water Treatment), Pabrik Batu Kapur (Lime Stone Plant), Penyedia Bahan Baku (Ore Nickle Supplier), Batching Plant atau Ready mix, penyedia bahan bakar, Pengelola Kawasan dan Penyedia Tenaga Kerja (Provider Workforce), dengan telah bergabungnya beberapa investor baik untuk pembangunan PLTU 4,2 MW pada bulan Januari 2015.

"Apa yang telah kami lakukan selama ini merupakan persembahan yang maksimal dari kami atas amanah masyarakat Bantaeng, olehnya itu jika ada keberhasilan dan kemajuan itu adalah hasil kerjasama bersama masyarakat Bantaeng dan jika terdaoat kekurangan di dalamnya maka itu adalah kekurangan kami sebagai manusia yang memiliki banyak keterbatasan," ujar Yasin.

Penyampaian LKPj pada prinsipnya sebagai bentuk akuntabilitas atas penyelenggaraan urusan pemerintah daerah baik yang bersifat desentralisasi, maupun tugas pembantuan serta tugas umum lainnya dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.

Hadir pada penyerahan tersebut para antara lain Asisten Sekretariat Daerah, para Pimpinan OPD, para Camat, Lurah, serta Kepala Desa.

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024